Penumpang Lebaran 2025 di Bandara Lombok Naik 1,5 Persen
Bandara Internasional Lombok mencatat peningkatan jumlah penumpang Lebaran 2025 sebesar 1,5 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai 126.156 penumpang dengan puncak arus penumpang terjadi pada H-3 dan H+5 Idul Fitri.

Bandara Internasional Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami peningkatan jumlah penumpang selama periode Angkutan Lebaran 2025. PT Angkasa Pura I mencatat total pergerakan penumpang dari tanggal 21 Maret hingga 7 April 2025 mencapai 126.156 orang, atau rata-rata 7.008 penumpang per hari. Peningkatan ini sebesar 1,5 persen dibandingkan periode yang sama pada Lebaran 2024.
General Manager PT Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Lombok, Stephanus Millyas Wardana, mengungkapkan data tersebut dalam keterangan resminya di Lombok Tengah, Selasa. Meskipun jumlah penumpang meningkat, pergerakan pesawat justru mengalami penurunan sebesar 12,9 persen, dengan total 1.133 pergerakan pesawat selama periode tersebut, atau rata-rata 63 pergerakan per hari.
Puncak arus penumpang terjadi pada dua periode, yaitu sebelum dan sesudah Lebaran. Sebelum Lebaran, puncaknya tercatat pada H-3 Idul Fitri 1446 Hijriah (Jumat, 28 Maret 2025) dengan 8.921 penumpang. Sementara itu, setelah Lebaran, puncaknya terjadi pada H+5 Idul Fitri 1446 Hijriah (Minggu, 6 April 2025) dengan jumlah penumpang mencapai 9.737 orang.
Rute Penerbangan Tersibuk
Data yang dirilis juga menunjukkan asal dan tujuan penumpang yang terbanyak. Sebanyak 35,6 persen penumpang berasal dari Jakarta, disusul Surabaya (27,4 persen), Kuala Lumpur (9,3 persen), Bali (7,2 persen), Yogyakarta (5 persen), Balikpapan (3,2 persen), Singapura (3 persen), dan Bima (2,3 persen). Distribusi penumpang ini menunjukkan tingginya minat masyarakat dari berbagai daerah untuk mengunjungi Lombok selama periode Lebaran.
Selain itu, selama periode Lebaran 2025, tercatat adanya 15 penerbangan tambahan (extra flight). Penerbangan tambahan ini tersebar pada beberapa tanggal, yaitu 28 Maret 2025 (1 penerbangan), 29 Maret 2025 (6 penerbangan), 31 Maret 2025 (2 penerbangan), dan 7 April 2025 (6 penerbangan). Hal ini menunjukkan upaya Bandara Internasional Lombok dalam mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang selama musim Lebaran.
Analisis Data dan Implikasinya
Peningkatan jumlah penumpang sebesar 1,5 persen di tengah penurunan pergerakan pesawat sebesar 12,9 persen menunjukkan adanya peningkatan efisiensi dalam penggunaan pesawat. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh faktor seperti peningkatan kapasitas penumpang per pesawat atau optimalisasi jadwal penerbangan. Data ini menjadi penting untuk perencanaan kapasitas bandara di masa mendatang, guna memastikan pelayanan yang optimal bagi para penumpang.
Meskipun terjadi peningkatan jumlah penumpang, penting juga untuk memperhatikan penurunan jumlah pergerakan pesawat. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan penurunan tersebut, misalnya terkait dengan strategi maskapai penerbangan atau faktor eksternal lainnya. Informasi ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan perencanaan yang lebih baik untuk periode Angkutan Lebaran di tahun-tahun berikutnya.
Secara keseluruhan, data pergerakan penumpang dan pesawat di Bandara Internasional Lombok selama Lebaran 2025 menunjukkan tren positif dalam jumlah penumpang, meskipun terdapat penurunan pada pergerakan pesawat. Data ini menjadi acuan penting bagi pengelola bandara dan pihak terkait dalam meningkatkan pelayanan dan kapasitas bandara untuk menghadapi peningkatan jumlah penumpang di masa mendatang. "Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada Posko Lebaran 2024 yang ada di angka 124.278 atau rata-rata 6.904 penumpang per hari, terjadi peningkatan sebesar 1,5 persen di periode lebaran 2025," kata Stephanus Millyas Wardana.
Dengan memperhatikan data ini, diharapkan pengelola Bandara Internasional Lombok dapat melakukan antisipasi dan perencanaan yang lebih matang untuk menghadapi lonjakan penumpang di masa mendatang, khususnya pada periode-periode puncak seperti Lebaran. Peningkatan efisiensi dan optimalisasi penggunaan sumber daya menjadi kunci untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang.