Banjir di 18 Titik Kota Jambi: Pemkot Identifikasi Penyebab dan Salurkan Bantuan
Pemkot Jambi meninjau 18 lokasi banjir, mengidentifikasi penyebabnya, dan menyalurkan bantuan kepada 500 warga terdampak di Kelurahan Suka Karya, serta berkoordinasi dengan PLN dan mengimbau kewaspadaan terhadap hewan melata.

Banjir melanda 18 titik di Kota Jambi, Provinsi Jambi, akibat intensitas hujan tinggi. Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, memimpin peninjauan langsung ke lokasi-lokasi terdampak pada Minggu, 23 Februari 2024, untuk mengidentifikasi penyebab banjir dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Peninjauan ini bertujuan untuk menentukan langkah-langkah penyelesaian masalah banjir yang mengganggu aktivitas warga dan fasilitas umum.
Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Kelurahan Suka Karya, di mana sekitar 500 jiwa dari beberapa RT terdampak banjir. Banjir di wilayah ini bahkan menyebabkan siswa di sebuah sekolah dasar diliburkan karena sekolah terendam air. Kondisi ini menunjukkan dampak yang signifikan bagi kehidupan warga dan aktivitas belajar mengajar.
Selain peninjauan, Wakil Wali Kota Jambi juga langsung menyalurkan bantuan berupa sembako, seperti beras dan mie instan, sebagai bantuan darurat bagi warga terdampak. Langkah cepat ini menunjukkan kepedulian pemerintah kota terhadap kesulitan yang dialami masyarakatnya akibat bencana alam tersebut. Kerja sama juga dilakukan dengan PLN untuk memastikan keamanan jaringan listrik di daerah yang terendam banjir.
Identifikasi Penyebab Banjir dan Langkah Penyelesaian
Wakil Wali Kota Jambi menjelaskan bahwa identifikasi penyebab banjir masih dalam tahap awal. "Tadi kami sudah meninjau beberapa lokasi banjir. Ini baru tinjauan pertama ke lokasi untuk identifikasi dahulu masalahnya dimana, apakah karena drainase tertutup sampah atau kurang lebar," ujar Diza Hazra Aljosha. Peninjauan ini difokuskan untuk menentukan apakah penyebab banjir adalah drainase yang tersumbat sampah atau kapasitas drainase yang kurang memadai.
Dari hasil peninjauan lapangan, Pemkot Jambi akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera mengambil langkah penyelesaian. Salah satu rencana yang akan dilakukan adalah normalisasi sungai untuk meningkatkan kapasitas aliran air dan mencegah terjadinya banjir di masa mendatang. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkot Jambi untuk mencari solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah banjir.
Selain normalisasi sungai, Pemkot Jambi juga akan mengevaluasi sistem drainase di seluruh Kota Jambi untuk mencegah kejadian serupa terulang. Hal ini meliputi pembersihan drainase secara berkala dan peningkatan kapasitas drainase di titik-titik rawan banjir. Upaya pencegahan ini sangat penting untuk melindungi warga dari dampak buruk banjir.
Diza Hazra Aljosha juga mengingatkan masyarakat akan bahaya hewan melata yang sering muncul saat banjir. "Diza juga mengingatkan masyarakat bahaya hewan melata, biawak dan sebagainya saat banjir." Imbauan ini penting untuk meningkatkan kewaspadaan warga dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Dampak Banjir terhadap Warga dan Fasilitas Umum
Banjir yang telah berlangsung hampir seminggu di Kelurahan Suka Karya telah mengganggu aktivitas warga. Seorang warga, Jaspin, mengungkapkan bahwa air telah masuk ke rumah-rumah warga dan membatasi gerak mereka. Kondisi ini menunjukkan betapa besar dampak banjir terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat.
Tidak hanya di Kelurahan Suka Karya, beberapa wilayah lain di Kota Jambi juga terdampak banjir. Beberapa wilayah yang disebutkan antara lain Kelurahan Aur Kenali, Simpang Empat Sipin, Kenali Besar, dan Kenali Asam. Luasnya wilayah yang terdampak menunjukkan bahwa banjir di Kota Jambi merupakan masalah yang cukup serius dan membutuhkan penanganan yang komprehensif.
Selain dampak terhadap warga, banjir juga berdampak pada fasilitas umum, seperti sekolah dasar di Kelurahan Suka Karya yang terpaksa diliburkan karena terendam banjir. Hal ini menunjukkan bahwa banjir tidak hanya berdampak pada kehidupan warga, tetapi juga pada sektor pendidikan dan layanan publik lainnya.
Pemkot Jambi terus berupaya untuk mengatasi masalah banjir ini dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk PLN, menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini secara terpadu dan menyeluruh. Semoga upaya-upaya yang dilakukan dapat mengurangi dampak buruk banjir dan mencegah terjadinya banjir di masa mendatang.