Banjir di Desa Tuva, Sigi: Tanpa Korban Jiwa, Infrastruktur Terdampak
Banjir bandang menerjang Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Sigi, Sulawesi Tengah pada Senin sore, 20 Januari 2024, tanpa menimbulkan korban jiwa, namun mengakibatkan kerusakan pada beberapa bangunan dan infrastruktur.
Banjir menerjang Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Senin, 20 Januari 2024 sekitar pukul 16.00 WITA. Kejadian ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang menyebabkan luapan sungai ke pemukiman warga. Beruntung, BPBD Kabupaten Sigi memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Menurut Ahmad Yani, Kabid Bencana BPBD Kabupaten Sigi, hujan deras dan berlangsung lama meningkatkan debit air sungai hingga meluap. Meskipun tidak ada korban jiwa dan pengungsi, banjir mengakibatkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur. Satu unit bangunan sekolah dan puskesmas terendam, sementara empat rumah warga juga terdampak.
Infrastruktur yang Rusak
Kerusakan infrastruktur menjadi fokus penanganan pasca banjir. Selain bangunan sekolah dan puskesmas, akses jalan sempat terputus akibat material lumpur yang menutupi jalan poros. Namun, akses jalan kini telah kembali dapat dilewati kendaraan roda dua dan empat, meski tetap harus berhati-hati. BPBD Sigi kini tengah fokus pada normalisasi sungai untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Upaya Penanganan dan Pemulihan
Perlu diketahui, banjir di Desa Tuva terjadi di tiga titik, yaitu Dusun Dua Mapane, Dusun Sisia, dan Saluki. Kebutuhan mendesak saat ini adalah alat berat untuk normalisasi sungai. BPBD Sigi telah meminta bantuan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum setempat. Tim BPBD juga telah menuju lokasi untuk memastikan data dan informasi terkini terkait dampak banjir.
Ahmad Yani menambahkan bahwa air telah surut. Meskipun demikian, upaya pemulihan dan penanganan dampak banjir masih terus dilakukan. BPBD Sigi terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan keselamatan dan pemulihan warga yang terdampak.
Kesimpulannya, banjir di Desa Tuva merupakan peristiwa alam yang disebabkan oleh intensitas hujan tinggi. Kejadian ini menunjukkan pentingnya upaya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko kerugian akibat bencana alam. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerusakan infrastruktur yang terjadi menuntut adanya langkah cepat dan tepat dalam proses pemulihan.