Banjir di Poso, Sulteng: 220 KK Terdampak, Sungai Kordina Meluap
Banjir yang disebabkan meluapnya sungai Kordina akibat hujan deras di Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, telah menyebabkan 220 kepala keluarga terdampak pada Selasa dini hari, 28 Januari 2024.
Banjir melanda Desa Pasir Putih, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Selasa, 28 Januari 2024, pukul 02.00 WITA. Sebanyak 220 kepala keluarga (KK) menjadi korban bencana alam ini, demikian laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng.
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut mengakibatkan sungai Kordina meluap dan menggenangi pemukiman warga. Andi Sembiring, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, menyatakan bahwa angka 220 KK merupakan hasil asesmen sementara. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD masih bekerja sama dengan aparat desa untuk melakukan asesmen lebih lanjut di lokasi terdampak.
Tidak hanya rumah warga, banjir juga merendam rumah ibadah, area perkebunan, dan Jalan Trans Sulawesi. Beruntungnya, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. Aparat desa dan tim BPBD terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Menurut Andi Sembiring, kebutuhan mendesak saat ini adalah normalisasi sungai Kordina dan pembangunan talud sebagai upaya mitigasi bencana. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah kejadian serupa terulang, terutama jika intensitas hujan tinggi kembali terjadi.
Sungai Kordina yang meluap menjadi penyebab utama banjir di Poso. Genangan air masih menghambat aktivitas warga setempat. BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir atau tanah longsor untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.
Saat ini, tim BPBD masih fokus pada penanganan darurat, seperti memberikan bantuan kepada warga yang terdampak dan memastikan keselamatan mereka. Proses asesmen menyeluruh akan memberikan gambaran lebih detail mengenai kerusakan dan kebutuhan selanjutnya.
Kejadian ini menyoroti pentingnya sistem peringatan dini dan upaya mitigasi bencana yang lebih efektif di daerah rawan banjir. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat krusial untuk meminimalisir dampak bencana serupa di masa mendatang. Pemerintah daerah juga perlu memperhatikan infrastruktur penahan banjir untuk mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut.
Peristiwa banjir di Poso ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.