Banjir Grobogan Ganggu Perjalanan Kereta Api di Daop 4 Semarang
Banjir di Grobogan akibat hujan deras sejak Senin malam hingga Selasa dini hari mengganggu perjalanan beberapa kereta api di Daop 4 Semarang, termasuk KA barang dan KA Blora Jaya, dengan jalur yang tergenang hingga 20cm.
Banjir Grobogan Ganggu Perjalanan Kereta Api
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sejak Senin (20/1/2025) malam hingga Selasa dini hari menyebabkan banjir dan menganggu sejumlah perjalanan kereta api di Daop 4 Semarang. Banjir mengakibatkan rel kereta api antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati tergenang hingga 20 cm, sehingga jalur kereta terpaksa ditutup sementara.
Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menjelaskan bahwa genangan air setinggi 20 cm menutupi rel kereta api. Akibatnya, beberapa perjalanan kereta terhambat. Puluhan petugas KAI langsung diterjunkan ke lokasi dengan alat berat dan material untuk mengatasi masalah ini.
Selain membersihkan genangan air, petugas juga membersihkan jalur dari sampah yang terbawa banjir. Sampah tersebut berpotensi mengganggu perjalanan kereta api jika tidak segera dibersihkan. PT KAI berkomitmen untuk segera memperbaiki jalur yang terdampak agar perjalanan kereta api dapat kembali normal.
Akibat penutupan jalur tersebut, empat rangkaian kereta api barang dan kereta api lokal Blora Jaya relasi Semarang-Blora terhenti perjalanan. PT KAI terus berupaya untuk memulihkan jalur kereta api secepat mungkin.
Franoto Wibowo menambahkan, PT KAI akan terus memberikan informasi terkini terkait perkembangan penanganan banjir dan dampaknya terhadap perjalanan kereta api. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada masyarakat.
PT KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan keterlambatan perjalanan kereta api yang disebabkan oleh banjir tersebut. Mereka menekankan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan keselamatan penumpang.
Hujan deras dengan durasi panjang memang melanda berbagai wilayah di Jawa Tengah. Peristiwa ini menyoroti pentingnya antisipasi dan mitigasi bencana alam untuk meminimalisir dampaknya terhadap infrastruktur dan transportasi publik.
Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Semoga perbaikan jalur kereta api dapat segera diselesaikan sehingga perjalanan kereta api dapat kembali lancar dan aman.