Banjir Rendam Tiga Kecamatan di Tapin, Kalimantan Selatan
Hujan deras menyebabkan banjir di tiga kecamatan Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, yaitu Piani, Lokpaikat, dan Tapin Selatan, merendam ratusan rumah namun tanpa korban jiwa.

Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan pada Senin, 27 Januari 2024. Hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan Piani, Lokpaikat, dan Tapin Selatan terendam air. Ketinggian air bervariasi, antara 50 hingga 70 sentimeter.
Menurut Operator Pusdalops PB BPBD Tapin, Rahmani, banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan sistem drainase yang tidak memadai. "Volume air yang besar tidak bisa diserap tanah atau ditampung oleh saluran drainase, sehingga meluap ke permukaan dan menyebabkan banjir," jelasnya di Rantau, Kabupaten Tapin.
Di Kecamatan Piani, banjir merendam sembilan KK di Desa Beramban dan 117 KK di Desa Miawa. Sementara itu, di Kecamatan Lokpaikat, 20 rumah di RT 05 RW 03 Desa Binderang terdampak. Di Kecamatan Tapin Selatan, 18 KK di Kelurahan Tambarangan (RT 03 dan RT 04) menjadi korban banjir.
Meskipun sebagian besar wilayah sudah mulai surut pada Senin siang, dan aktivitas warga kembali normal, BPBD Tapin tetap mengimbau kewaspadaan. Rahmani menyatakan, "Kemungkinan debit air di Kelurahan Tambarangan Kecamatan Tapin Selatan masih berpotensi meningkat, untuk itu kami mengimbau masyarakat tetap waspada."
Tim BPBD Tapin, bersama Satgas, TRC, dan personel lainnya, langsung terjun ke lokasi untuk melakukan pengecekan, pendataan, dan membantu evakuasi. Berdasarkan data sementara, tidak ada korban jiwa, luka-luka, atau pengungsi. Fasilitas umum juga dilaporkan aman.
Kejadian ini menyoroti pentingnya infrastruktur drainase yang memadai untuk mengantisipasi dampak hujan deras di daerah rawan banjir. BPBD Tapin akan terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat terdampak.
Peristiwa banjir ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang.