Warga Raya Belanti, Tapin Masih Terisolasi Pasca Banjir
Meskipun banjir di sebagian besar Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan sudah surut, warga Kelurahan Raya Belanti masih terisolasi karena genangan air yang cukup tinggi.

Banjir yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, telah surut di sebagian besar wilayah. Namun, warga Kelurahan Raya Belanti di Kecamatan Binuang masih merasakan dampaknya. Genangan air setinggi 20-40 cm masih mengisolasi ratusan kepala keluarga.
Operator Pusdalops-PB BPBD Tapin, Rahmat Amrullah, menyatakan bahwa aktivitas warga di Raya Belanti belum sepenuhnya pulih. Meskipun di wilayah lain aktivitas sudah mulai normal, genangan air di RT 12, 13, dan 14 Kelurahan Raya Belanti masih menjadi kendala bagi sekitar 88 kepala keluarga.
Berdasarkan data yang dihimpun, tidak dilaporkan adanya korban jiwa maupun permintaan evakuasi dari warga yang terdampak. Rahmat menambahkan bahwa beberapa wilayah lain telah kembali pulih pasca banjir, seperti Desa Beramban dan Miawa di Kecamatan Piani, Desa Binderang di Kecamatan Lokpaikat, Kelurahan Tambarangan di Kecamatan Tapin Selatan, Desa Banua Halat Kanan di Kecamatan Tapin Utara, dan Desa Masta di Kecamatan Bakarangan.
Tim gabungan dari BPBD, Satgas, dan TRC masih terus memantau dan mendata warga terdampak, serta menyalurkan bantuan bagi mereka yang kesulitan beraktivitas. Upaya ini menunjukan kesigapan pemerintah daerah dalam menangani dampak pasca banjir.
Meskipun situasi membaik, Rahmat mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta segera melapor jika terjadi kondisi darurat. Koordinasi dan komunikasi yang baik antara warga dan tim penanggulangan bencana sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kelancaran pemulihan pasca banjir.