Banjir Tangsel: 1.000 KK Terdampak, Pasar Ceger Tutup Sementara
Banjir di Tangerang Selatan (Tangsel) mengakibatkan 1.000 kepala keluarga terdampak dan Pasar Ceger terpaksa ditutup sementara akibat genangan air mencapai 40 sentimeter.

Banjir yang melanda Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten pada Selasa, 4 April 2024, mengakibatkan 1.000 kepala keluarga (KK) terdampak. Banjir tersebut disebabkan oleh hujan deras dan meluapnya Kali Serua, yang mengakibatkan genangan air di 11 lokasi di Tangsel. Peristiwa ini menyebabkan kerugian materiil bagi para pedagang di Pasar Ceger yang terpaksa ditutup sementara.
Komandan Pleton (Danton) Satgas BPBD Tangsel, Dian Wiryawan, menyatakan bahwa hingga saat ini masih ada empat titik yang tergenang air, dengan titik terparah berada di Perumahan Maharta. Menurutnya, "Alhamdulillah dari 11 tinggal 4 yang belum surut. Ada di Jalan Ceger Taman Mangu, Kavling Bulak Pondok Kacang Timur, Komplek Maharta, lalu di Puri Bintaro Indah Jombang. Yang tertinggi ada di Maharta," ujarnya. Sebagian warga yang terdampak mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Bencana ini mengakibatkan kerugian yang signifikan, terutama bagi para pedagang di Pasar Ceger. Genangan air yang mencapai 30-40 sentimeter memaksa penutupan sementara pasar tersebut. Salah satu pedagang baju di Pasar Ceger, Nia, menuturkan, "Hujan dari pukul 22.00 WIB tidak berhenti-henti. Banjirnya dari pukul 01.00 WIB. Barang yang rusak bahan dagangan baju dan jilbab, makanya ini kita rendam yang masih bisa dibersihkan," jelasnya. Ia menambahkan bahwa kejadian ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak ia berjualan di Pasar Ceger sejak tahun 2012.
Dampak Banjir di Perumahan Maharta dan Sekitarnya
Perumahan Maharta menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak banjir di Tangsel. Ratusan KK di perumahan tersebut terdampak dan sebagian besar warga terpaksa mengungsi. Genangan air yang cukup tinggi di beberapa titik menyebabkan aktivitas warga terganggu. BPBD Tangsel terus berupaya untuk membantu warga yang terdampak, termasuk menyediakan tempat pengungsian dan bantuan logistik.
Selain Perumahan Maharta, beberapa wilayah lain seperti Jalan Ceger Taman Mangu, Kavling Bulak Pondok Kacang Timur, dan Puri Bintaro Indah Jombang juga masih tergenang air. BPBD Tangsel terus memantau perkembangan situasi dan melakukan upaya penanganan banjir agar segera surut.
Upaya penanganan banjir yang dilakukan oleh BPBD Tangsel meliputi penyedotan air, pembersihan saluran air, dan distribusi bantuan kepada warga terdampak. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk relawan dan instansi terkait, sangat penting dalam penanggulangan bencana ini.
Kerugian Pedagang Pasar Ceger
Akibat banjir, para pedagang di Pasar Ceger mengalami kerugian materiil yang cukup besar. Banyak dagangan mereka, terutama berupa kain dan pakaian, menjadi basah dan tidak dapat dijual. Meskipun sebagian barang masih bisa diselamatkan dan dibersihkan, kerugian tetap tidak bisa dihindari.
Penutupan sementara Pasar Ceger juga berdampak pada pendapatan para pedagang. Beberapa pedagang memperkirakan akan tutup selama tiga hari untuk membersihkan dan menata kembali dagangan mereka. Kejadian banjir ini menjadi pengalaman yang pahit bagi para pedagang yang sebelumnya belum pernah mengalami hal serupa.
Pemerintah Kota Tangsel diharapkan dapat memberikan bantuan dan dukungan kepada para pedagang yang terdampak banjir, agar mereka dapat segera pulih dari kerugian yang dialami. Selain itu, upaya pencegahan banjir juga perlu ditingkatkan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Secara keseluruhan, banjir di Tangsel telah mengakibatkan dampak yang luas, baik bagi warga yang rumahnya terendam maupun para pedagang yang mengalami kerugian. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan pentingnya upaya mitigasi untuk mengurangi risiko kerugian.