Bank Raya Buyback 22 Juta Saham: Strategi Tingkatkan Nilai Perusahaan
Bank Raya Indonesia telah membeli kembali 22,8 juta saham hingga akhir 2024 sebagai strategi untuk meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong kinerja karyawan, didukung kinerja keuangan positif sepanjang tahun.
Bank Raya Indonesia (AGRO) telah berhasil melakukan pembelian kembali (buyback) sebanyak 22.817.600 lembar saham hingga akhir Desember 2024. Direktur Keuangan Bank Raya, Rustarti Suri Pertiwi, menjelaskan bahwa buyback yang dimulai pada kuartal III 2024 setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Agustus 2024, baru terealisasi sebagian.
Rustarti menambahkan, sisa dana buyback sekitar Rp13 miliar akan dioptimalkan di awal tahun 2025. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap fundamental perusahaan. Lebih jauh, Bank Raya berkomitmen untuk pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Keputusan buyback senilai maksimal Rp20 miliar disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Agustus 2024. Program ini akan berakhir pada 21 Agustus 2025. Bank Raya menekankan bahwa buyback ini bukan hanya strategi finansial, tetapi juga bagian dari upaya meningkatkan engagement dan kepemilikan karyawan.
Program Kepemilikan Saham Karyawan
Buyback ini merupakan langkah awal dari Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Pekerja. Program ini merupakan bagian dari skema remunerasi variabel untuk mendorong kontribusi optimal karyawan dalam mencapai target perusahaan. Hal ini menunjukkan keyakinan manajemen terhadap kinerja dan prospek Bank Raya di masa mendatang.
Kinerja Keuangan Positif Bank Raya
Manajemen Bank Raya optimistis terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan profitabilitas jangka panjang, didorong oleh kinerja positif di tahun 2024. Hingga akhir kuartal III 2024, Bank Raya membukukan laba Rp33,9 miliar, meningkat 130,9 persen year on year (yoy).
Penyaluran kredit digital juga tumbuh signifikan, mencapai Rp13,7 triliun (72,5 persen yoy), sementara total kredit mencapai Rp6,8 triliun (20,7 persen yoy). Pertumbuhan kredit ini berkontribusi pada peningkatan total aset Bank Raya menjadi Rp12,8 triliun (12,1 persen yoy).
Kesimpulannya, buyback saham yang dilakukan Bank Raya merupakan strategi terintegrasi yang bertujuan meningkatkan kepercayaan investor, mendorong partisipasi karyawan, dan memperkuat fondasi pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. Kinerja keuangan yang positif semakin memperkuat langkah strategis ini.