Bantah Tuduhan Propaganda, China Ajak Media Internasional Pahami Negeri Tirai Bambu
Wakil Menteri Departemen Internasional Partai Komunis China (CPC) bantah undangan jurnalis internasional ke Beijing sebagai propaganda, melainkan upaya meningkatkan komunikasi dan pemahaman.

Beijing, 27 April 2024 (ANTARA) - Dalam sebuah pertemuan dengan delegasi media internasional di Beijing, Minggu lalu, Wakil Menteri Departemen Internasional Partai Komunis China (CPC), Sun Llaiyan, secara tegas membantah anggapan bahwa undangan kepada para jurnalis untuk menghadiri Seminar Untuk Pemimpin Organisasi Media merupakan bagian dari strategi propaganda.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan media dan humas dari berbagai partai politik di sejumlah negara. Sun menekankan keinginan CPC untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan media internasional, sekaligus memberikan pemahaman yang lebih akurat tentang situasi dan kondisi terkini di China. Ia menjelaskan, "Saya ingin dekat dengan media. Ini bukan merupakan propaganda CPC."
Inisiatif ini, menurut Sun, didorong oleh kesadaran akan pentingnya pertukaran informasi dan pembangunan relasi yang kuat antara CPC dengan media internasional dan partai politik lainnya. "Departemen internasional ingin melakukan pertukaran informasi dengan pihak media dan partai. Membangun relasi itu penting," tegasnya.
Mengungkap China Baru
Sun Llaiyan meyakinkan para peserta bahwa China saat ini telah mengalami transformasi signifikan, menjadi "China baru" yang berbeda dari persepsi umum. Ia mengajak media untuk bekerja sama dalam menggali ide-ide baru dan memahami dinamika terkini di negara tersebut. "Masyarakat media dapat bekerja bersama dalam ide-ide baru. Bukan propaganda. Kami yakin anda semua peduli dengan situasi saat ini," ujarnya.
Ia mengakui tantangan yang dihadapi media di era modern, termasuk perkembangan kecerdasan buatan (AI), globalisasi, dan perubahan lanskap media sosial yang signifikan. "Dia juga memahami bahwa media saat ini menghadapi kecerdasan buatan (Ai), globalisasi dan sosial media serta media tradisional menghadapi situasi yang sangat sulit," ungkap Sun.
Dalam konteks global yang dinamis, Sun menekankan pentingnya komunikasi yang efektif antara CPC dan media internasional. Ia melihat peran media sebagai kunci dalam membentuk persepsi publik terhadap China.
Tanggapan Positif dari Delegasi
Pov Sotheara, Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Propaganda Partai Rakyat Kamboja, turut memberikan tanggapan positif atas undangan tersebut. Ia menilai kunjungan ke Beijing sebagai kesempatan berharga untuk menyaksikan langsung pertumbuhan ekonomi China, tingkat keterbukaannya, dan perkembangannya dalam kancah internasional. Kunjungan ini, menurutnya, memberikan perspektif yang lebih komprehensif tentang China.
Selama kunjungan, delegasi media internasional tidak hanya bertemu dengan Wakil Menteri Sun, tetapi juga mengunjungi sejumlah tempat bersejarah dan ikonik di Beijing, seperti the Palace Museum, Dashilan Historical and Cultural District, dan Sungai Liangma. Hal ini menunjukkan upaya China untuk memperkenalkan warisan budayanya kepada dunia.
Kesimpulan
Undangan kepada jurnalis internasional ke Beijing tampaknya merupakan bagian dari strategi diplomasi publik China untuk meningkatkan citra dan pemahaman internasional terhadap negaranya. Dengan menekankan transparansi dan komunikasi terbuka, China berupaya untuk melawan narasi negatif dan memperkuat hubungan dengan dunia internasional.