Bappenas Dorong Pembangunan Ekonomi Berbasis Data Akurat dan Perkuat Sektor Pertanian
Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy menekankan pembangunan ekonomi Indonesia harus berbasis data akurat dan penguatan sektor strategis seperti pertanian serta industri berbasis sumber daya domestik untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Jakarta, 17 Maret 2024 - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rachmat Pambudy, menegaskan pembangunan ekonomi Indonesia mendatang harus bertumpu pada data akurat dan penguatan sektor-sektor strategis. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Panjaitan, dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hidayana.
Rachmat menekankan pentingnya perencanaan pembangunan yang berlandaskan data tunggal sosial ekonomi nasional. Dengan demikian, kebijakan pembangunan akan lebih terarah dan berdampak luas bagi masyarakat. Presiden RI Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar data tunggal ini menjadi acuan utama dalam setiap kebijakan pembangunan, memastikan perencanaan ekonomi lebih tepat sasaran dan mampu mengatasi tantangan masyarakat.
Kementerian PPN/Bappenas, sebagai lembaga perencanaan pembangunan, bertanggung jawab menyusun kebijakan berbasis data terintegrasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Integrasi ini bertujuan untuk memastikan pengelolaan data yang akurat, efisien, dan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) Tahun 2022, guna menjamin keamanan informasi publik.
Sektor Pertanian sebagai Pilar Penting
Menteri PPN/Bappenas menyoroti peran krusial sektor pertanian dalam penanggulangan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kebijakan pertanian sejak tahun 1970-an telah terbukti efektif menurunkan angka kemiskinan secara signifikan. Oleh karena itu, Indonesia harus memprioritaskan sektor ini dengan meningkatkan produktivitasnya.
Lima faktor utama perlu diperkuat untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian: benih berkualitas, sistem irigasi yang memadai, penggunaan pupuk tepat sasaran, penerapan teknologi modern, dan sistem logistik yang efisien. Investasi dan inovasi di bidang-bidang ini akan sangat menentukan keberhasilan upaya peningkatan produktivitas pertanian.
Rachmat menambahkan bahwa pembangunan ekonomi tidak bisa hanya mengandalkan sektor industri dan jasa. Penguatan sektor berbasis sumber daya domestik, seperti pertanian dan manufaktur berbasis bahan baku lokal, sangat penting untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil, berkelanjutan, dan inklusif. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada impor dan menciptakan lapangan kerja.
Kolaborasi untuk Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan
Kepala Bappenas mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk DEN dan BGN, untuk berkolaborasi membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kebijakan berbasis data dan penguatan sektor strategis akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas. Dukungan dan masukan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Dengan demikian, kolaborasi dan sinergi antar lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan pembangunan ekonomi Indonesia yang lebih baik. Komitmen bersama untuk menggunakan data akurat dan memperkuat sektor-sektor strategis akan menentukan tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Presiden RI Prabowo memberikan arahan agar penggunaan data tunggal sosial ekonomi nasional menjadi dasar dalam setiap kebijakan pembangunan. Ini memastikan perencanaan ekonomi kita lebih tepat sasaran dan mampu menjawab tantangan utama yang dihadapi masyarakat," ujar Rachmat Pambudy.
Penguatan sektor pertanian dan industri berbasis sumber daya domestik menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil, berkelanjutan, dan inklusif. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.