Basarnas Imbau Masyarakat Pedomani Prakiraan Cuaca Saat Mudik Lebaran 2025
Jelang mudik Lebaran 2025, Basarnas meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan mengimbau untuk selalu mempedomani prakiraan cuaca BMKG.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengimbau masyarakat Indonesia untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca, khususnya bagi mereka yang hendak melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun 2025. Imbauan ini disampaikan menyusul prediksi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia selama periode mudik.
Kepala Basarnas, Mohammad Syafii, dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI menyampaikan pentingnya respon cepat terhadap informasi cuaca. "Respons ini juga mesti diperhatikan pelaku perjalanan, di satu sisi kami berupaya mempercepat proses evakuasi ketika ada yang menjadi korban kecelakaan maupun bencana alam," ujar Syafii.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui rapat daring pada Selasa. Basarnas menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca buruk, terutama bagi para pemudik yang menggunakan jalur darat, laut, maupun udara.
Potensi Cuaca Ekstrem Periode Mudik Lebaran 2025
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi hujan lebat dan sedang diperkirakan masih akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia hingga dasarian ketiga Maret 2025 (20-26 Maret 2025). Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Jawa Barat, Sumatra bagian selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Selain hujan lebat, BMKG juga memprediksi gelombang laut tinggi di Samudera Hindia, khususnya di Sumatra bagian selatan dan perairan Jawa-Bali. Ketinggian gelombang diperkirakan mencapai 2-2,5 meter, yang berpotensi membahayakan kapal-kapal wisata. Potensi rob juga diprediksi akan terjadi di sepanjang Pantai Utara (Pantura) Jawa, perairan barat-selatan Sumatra, dan Kalimantan mulai 29 Maret 2025.
"Besar harapan tidak ada kondisi yang membahayakan tapi kita tetap harus berhati-hati," tambah Syafii, menekankan pentingnya antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem tersebut.
Kesiap Siagaan Basarnas
Untuk menghadapi potensi bencana dan kecelakaan selama periode mudik Lebaran, Basarnas telah menyiapkan Operasi Siaga SAR Khusus 2025. Operasi ini akan berlangsung selama 22 hari, mulai tanggal 21 Maret hingga 11 April 2025.
Sebanyak 2.749 personel Basarnas akan diterjunkan ke seluruh Indonesia. Seluruh peralatan dan perlengkapan SAR, termasuk alutsista, telah disiapkan dan disiagakan untuk mendukung operasi tersebut. Kapal SAR berbagai jenis (tingkat I-V) disiagakan di pelabuhan dan dermaga penyeberangan.
Helikopter disiagakan di jalan tol dan bandara, sementara kendaraan taktis lapangan disiapkan di berbagai destinasi wisata, termasuk daerah pegunungan dan pantai. Semua ini dilakukan untuk memastikan respon cepat dan efektif dalam upaya pencarian dan pertolongan jika terjadi kecelakaan atau bencana.
Dengan kesiapan tersebut, Basarnas berharap dapat meminimalisir dampak dari potensi cuaca ekstrem dan memastikan keselamatan masyarakat selama periode mudik Lebaran 2025. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.