BBWSSO Perbaiki Jaringan Irigasi Kalibawang, Cegah Ancaman Pangan Kulon Progo
Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) akan memperbaiki jaringan irigasi di Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta, untuk mencegah ancaman terhadap ketahanan pangan akibat kerusakan infrastruktur akibat cuaca ekstrem.
Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) bertindak cepat menangani kerusakan jaringan irigasi di Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perbaikan ini sangat krusial untuk menjaga ketahanan pangan di wilayah tersebut, terutama setelah bencana alam berupa hujan deras dan tanah longsor yang merusak beberapa titik infrastruktur vital.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi dan Rawat II BBWSSO, Pudak, menjelaskan bahwa proyek pemeliharaan Daerah Irigasi Kalibawang telah masuk tahap lelang dan supervisi. Pekerjaan perbaikan dijadwalkan dimulai April 2025. Fokus utama perbaikan adalah pada kilometer 4 di Kalurahan Banjarharjo, yang mengalami kerusakan signifikan.
Pudak menambahkan, BBWSSO kini tengah melakukan supervisi lapangan untuk mengidentifikasi titik-titik kritis yang memerlukan penanganan segera. Tujuannya adalah mencegah kerusakan lebih parah dan memastikan kelancaran irigasi di Kulon Progo. Kerusakan yang terjadi bukan hanya mengancam pertanian, tetapi juga keselamatan warga sekitar.
Anggota Komisi III DPRD Kulon Progo, Dewi Nugraheni, ikut memantau lokasi-lokasi yang terdampak. Minggu lalu, Komisi III melakukan peninjauan langsung ke beberapa titik, termasuk Kalibawang KM 4 di Banjarharjo yang mengalami tanah longsor akibat luapan air. Selain itu, kerusakan juga ditemukan pada saluran irigasi tersier di Bulak Pulo, Pedukuhan Ganasari dan Kisik, Kalurahan Banjarasri, sepanjang 1,8 kilometer yang mengairi 38 hektare lahan pertanian.
Meskipun sebagian kerusakan saluran irigasi di Bulak Pulo sepanjang 200 meter telah diperbaiki swadaya masyarakat, perbaikan lebih lanjut masih dibutuhkan. Kerusakan infrastruktur juga terlihat pada Jalan Bogo–Sendangsono yang longsor di tiga titik. Jalan ini merupakan akses utama warga dan kerusakannya sangat mengganggu mobilitas masyarakat.
Dewi Nugraheni menambahkan bahwa DPRD Kulon Progo telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk percepatan penanganan. Asesmen awal telah dilakukan dan langkah konkret diharapkan segera terlaksana.
Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo, Kartono, menekankan pentingnya perbaikan segera talud Daerah Irigasi Kalibawang di KM 4 Banjarharjo. Ia khawatir talud tersebut berpotensi jebol jika terjadi hujan deras, sehingga menyebabkan kerusakan lebih besar dan membahayakan warga sekitar. Kartono berharap BBWSSO memprioritaskan perbaikan ini dan jaringan irigasi lainnya yang menjadi kewenangan mereka.
Perbaikan jaringan irigasi Kalibawang oleh BBWSSO merupakan langkah penting untuk menjaga ketahanan pangan di Kulon Progo dan melindungi warga dari dampak kerusakan infrastruktur akibat bencana alam. Kerja sama antara BBWSSO, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat krusial untuk memastikan keberhasilan proyek ini dan mencegah potensi kerugian yang lebih besar di masa mendatang.