Bengkulu Targetkan Satu Hektare Jagung per Desa, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Provinsi Bengkulu bertekad tingkatkan ketahanan pangan dengan target penanaman jagung satu hektare per desa, didukung penuh pemerintah pusat dan Polda Bengkulu.

Provinsi Bengkulu menetapkan target ambisius dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional: penanaman jagung seluas satu hektare di setiap desa. Inisiatif ini diumumkan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, pada Rabu lalu, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produksi pangan daerah. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada hilirisasi hasil pertanian, guna memberikan nilai tambah bagi petani Bengkulu.
Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Pusat yang mendorong swasembada pangan dan hilirisasi hasil pertanian. Dukungan tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi Bengkulu sebagai salah satu daerah penghasil jagung unggulan di Indonesia. Gubernur Helmi Hasan optimis, jika semua pihak bersinergi, Bengkulu dapat menjadi lumbung pangan nasional.
Lebih lanjut, Gubernur menekankan pentingnya sinergi antar lembaga untuk mencapai tujuan ini. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, lembaga terkait, dan petani menjadi kunci keberhasilan program penanaman jagung satu hektare per desa. Harapannya, program ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat dan ketahanan pangan nasional.
Program Pembenihan Jagung Bhayangkara Merah Putih
Sebagai langkah awal yang signifikan, Provinsi Bengkulu telah meluncurkan program Pembenihan Jagung Bhayangkara Merah Putih pada Selasa, 6 Mei 2024 di Desa Kelobak, Kabupaten Kepahiang. Program inovatif ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu, sebuah langkah yang belum pernah dilakukan di daerah lain di Indonesia.
Kapolda Bengkulu, Irjen Pol. Mardiyono, menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata kontribusi Polda Bengkulu dalam mendukung swasembada pangan nasional, sekaligus implementasi dari cita-cita Presiden. Hingga saat ini, program tersebut telah berhasil menanam jagung seluas 32,3 hektare dengan potensi panen lebih dari 93 ton.
Kapolda juga menyampaikan harapannya agar program Pembenihan Jagung Bhayangkara Merah Putih dapat menghasilkan produk pertanian berkualitas unggul. Beliau menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Bengkulu dan pihak-pihak terkait atas dukungan yang diberikan dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional. "Pembenihan ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan kami bangga Bengkulu menjadi lokasinya," ungkap Kapolda.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan produksi jagung dan mendukung ketahanan pangan nasional. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan kepolisian ini menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk mencapai tujuan tersebut.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Hilirisasi Pertanian
Pemerintah Pusat memberikan dukungan penuh terhadap upaya swasembada pangan di Bengkulu, termasuk program penanaman jagung satu hektare per desa. Dukungan ini tidak hanya berupa pendanaan, tetapi juga mencakup asistensi teknis dan pengembangan infrastruktur pertanian. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri.
Selain dukungan finansial, pemerintah pusat juga menekankan pentingnya hilirisasi hasil pertanian. Artinya, hasil panen jagung tidak hanya dijual dalam bentuk mentah, tetapi juga diolah menjadi produk turunan yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Langkah ini akan meningkatkan pendapatan petani dan daya saing produk pertanian Bengkulu di pasar nasional.
Dengan adanya dukungan pemerintah pusat dan komitmen dari pemerintah daerah, program penanaman jagung satu hektare per desa di Bengkulu memiliki potensi besar untuk berhasil. Hal ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat Bengkulu.
Program ini juga diharapkan dapat mendorong inovasi dan pengembangan teknologi pertanian di Bengkulu. Dengan demikian, produktivitas pertanian dapat ditingkatkan secara berkelanjutan, dan Bengkulu dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan.
Keberhasilan program ini akan bergantung pada sinergi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, petani, dan lembaga terkait. Dengan komitmen dan kerja keras bersama, target penanaman jagung satu hektare per desa di Bengkulu dapat tercapai dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.