BGN Dorong Implementasi Makan Bergizi Gratis di Papua Lewat Sharing Praktik Baik
Badan Gizi Nasional (BGN) mendorong implementasi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua melalui berbagi praktik baik antar wilayah dan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan program tepat sasaran dan terukur.

Badan Gizi Nasional (BGN) menekankan pentingnya kolaborasi dan berbagi praktik baik dalam menerapkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua. Hal ini disampaikan dalam sosialisasi MBG di Jayapura, Papua, pada Rabu, 12 Maret 2024. Sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan program MBG berjalan efektif dan tepat sasaran dalam mengatasi masalah gizi di wilayah tersebut.
Tenaga Ahli Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Niken Gandini, menjelaskan bahwa keberhasilan program serupa di daerah lain, seperti program makan bersama di posyandu Tolikara yang berhasil menurunkan angka stunting, dapat menjadi referensi penting. "Hal-hal seperti itu bisa menjadi referensi bagi BGN bahwa program makan bergizi untuk mengenalkan pola gizi seimbang ada di tempat itu dan berhasil," kata Niken.
BGN menyadari pentingnya masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan program MBG di Papua. Oleh karena itu, BGN membuka diri terhadap saran dan masukan dari Lembaga Masyarakat Adat (LMA), kepala dinas, hingga kepala sekolah agar program MBG dapat diimplementasikan secara optimal.
Implementasi MBG yang Tepat Sasaran
BGN menekankan pentingnya indikator kesehatan yang terukur untuk memantau dampak MBG. Niken menyebutkan peningkatan tinggi badan balita dan tingkat partisipasi sekolah sebagai indikator utama keberhasilan program. "Indikator yang digunakan oleh BGN selama ini di antaranya peningkatan tinggi badan balita setelah diberikan MBG, yang juga merupakan salah satu aspek yang memengaruhi penurunan stunting, serta tingkat partisipasi sekolah bagi siswa," jelasnya.
Kerja sama dengan puskesmas akan ditingkatkan untuk melakukan pengukuran rutin tinggi badan balita. Hal ini bertujuan untuk memastikan data yang akurat dan terukur sebagai tolok ukur keberhasilan MBG. "Selama ini ibu hamil, menyusui, dan balita tentu mengukur di posyandu kan, untuk itu kami akan bekerja sama dengan puskesmas untuk mengukur secara rutin, agar indikator keberhasilan MBG tersebut bisa tercapai," ucap Niken.
BGN juga membuka kesempatan bagi yayasan yang ingin bermitra dalam program MBG. Pendaftaran mitra dilakukan melalui situs mitra.bgn.go.id untuk menentukan wilayah yang tepat untuk penempatan Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).
Kerja Sama dan Pemantauan yang Efektif
Proses pendaftaran mitra melalui portal mitra.bgn.go.id memastikan sistem kerja yang terstruktur dan terpantau. Informasi yang dibutuhkan meliputi nama yayasan, alamat email, dan nomor ponsel. Setelah pendaftaran, survei lokasi SPPG akan dilakukan oleh para sarjana pembangunan Indonesia.
Dengan adanya sistem pendaftaran online ini, BGN berharap dapat menjangkau daerah-daerah yang membutuhkan bantuan gizi secara lebih efektif dan efisien. Sistem ini juga memungkinkan BGN untuk memantau dan mengevaluasi kinerja mitra secara berkala.
BGN berkomitmen untuk memastikan program MBG di Papua berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kolaborasi dan pemantauan yang efektif menjadi kunci keberhasilan program ini dalam mengatasi masalah gizi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Melalui berbagai strategi yang terukur dan kolaboratif, BGN berupaya untuk memastikan program MBG di Papua mencapai tujuannya yaitu meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil.