BKSDA Bengkulu Siagakan Tim Tangani Ancaman Harimau di Mukomuko
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu menyiagakan tim untuk menangani konflik harimau yang menyerang ternak warga di Desa Mekar Jaya, Mukomuko, dan memasang jebakan untuk mencegah insiden serupa.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana: Sebuah serangan harimau terhadap anak sapi terjadi di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu pada Jumat, 21 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu merespon laporan tersebut dan langsung menyiagakan tim untuk menangani situasi ini. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran warga akan potensi ancaman lebih lanjut dari harimau tersebut. BKSDA bergerak cepat untuk mencegah konflik lebih lanjut antara manusia dan satwa liar.
Tim gabungan yang terdiri dari BKSDA, Polsek Teras Terunjam, Babinkhantibmas, Patroli Harimau Sumatera Balai Besar Taman Nasional Kerinci Sebelat (PHS BBTNKS) Resor Bengkulu Utara, Pemerintah Desa Mekar Jaya, dan masyarakat setempat dikerahkan untuk mengatasi masalah ini. Langkah cepat ini diambil untuk melindungi warga dan mencegah potensi serangan harimau lainnya.
Kejadian ini bermula dari laporan Kepala Desa Mekar Jaya terkait kematian anak sapi yang dimangsa harimau di lahan perkebunan kelapa sawit. Lokasi kejadian berada cukup jauh dari pemukiman penduduk, namun tetap menimbulkan kekhawatiran dan memerlukan tindakan segera dari pihak berwenang untuk mencegah eskalasi konflik.
Penanganan Ancaman Harimau di Mukomuko
Kepala BKSDA Resor Mukomuko, Damin, menyatakan bahwa tim telah disiagakan di rumah Kepala Desa Mekar Jaya untuk melakukan pengecekan, penelusuran, dan pemantauan intensif. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan keamanan warga dan mencegah serangan harimau lebih lanjut.
Tim gabungan melakukan verifikasi dan analisis terhadap hewan ternak yang menjadi korban. Proses ini penting untuk memastikan penyebab kematian dan untuk menentukan langkah-langkah penanganan yang tepat.
Sebagai langkah pencegahan, KPHK Seblat dan tim, bersama PHS BBTNKS Resor Bengkulu Utara, telah mempersiapkan dan memasang satu kandang jebak di lokasi kejadian. Selain itu, dua kamera jebak juga dipasang untuk memantau pergerakan harimau dan mengumpulkan data lebih lanjut.
Kronologi Kejadian dan Lokasi
Menurut Kepala Desa Mekar Jaya, Mulyatman, anak sapi tersebut ditemukan mati di lahan perkebunan kelapa sawit milik warga Desa Tunggal Jaya. Meskipun lokasi kejadian berada jauh dari permukiman penduduk, kejadian ini tetap menjadi perhatian serius karena berpotensi menimbulkan ancaman bagi masyarakat.
Lokasi perkebunan kelapa sawit tersebut berada di wilayah Desa Mekar Jaya, namun cukup jauh dari pemukiman warga. Hal ini menunjukkan bahwa harimau tersebut masih berkeliaran di sekitar perkebunan dan berpotensi untuk mendekati pemukiman jika tidak segera ditangani.
BKSDA dan tim gabungan terus berupaya untuk memantau situasi dan mencegah konflik lebih lanjut antara manusia dan harimau. Pemasangan jebakan dan kamera bertujuan untuk menangkap harimau dan mengidentifikasi pola pergerakannya.
Langkah-langkah yang dilakukan BKSDA dan tim gabungan menunjukkan komitmen untuk melindungi baik keselamatan warga maupun kelestarian harimau Sumatera. Upaya ini diharapkan dapat mencegah konflik lebih lanjut dan menjaga keseimbangan ekosistem.