BNPB Apresiasi Gotong Royong Normalisasi Sungai di Padang Pariaman Cegah Banjir
BNPB mengapresiasi gotong royong normalisasi Sungai Batang Ulakan di Padang Pariaman, Sumatera Barat, sebagai upaya mitigasi bencana banjir yang melibatkan berbagai pihak.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat atas inisiatif dan keberhasilannya dalam menggerakkan berbagai elemen masyarakat untuk menormalisasi Sungai Batang Ulakan di Kecamatan Ulakan Tapakis. Upaya swadaya ini bertujuan mencegah bencana banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Kegiatan normalisasi sungai melibatkan ribuan peserta dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah daerah, TNI, Polri, swasta, dan masyarakat umum.
Dalam kunjungannya ke Padang Pariaman pada Kamis, 8 Mei 2025, Letjen TNI Suharyanto menekankan pentingnya kolaborasi dalam penanggulangan bencana. "Indonesia sangat luas, dan bahkan jika kekuatan BNPB sepuluh kali lipat, kita tidak akan mampu menangani bencana sendiri. Oleh karena itu, keterkaitan semua pihak sangat penting dalam upaya mitigasi," ujarnya. Ia menambahkan bahwa penanganan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga melibatkan pelaku usaha, masyarakat, media, dan sektor swasta.
Suharyanto menjelaskan bahwa setiap pihak memiliki peran dalam penanggulangan bencana sesuai dengan kemampuan masing-masing, bergantung pada skala kerusakan dan kompleksitas mitigasi yang dibutuhkan. Ia juga menjelaskan mekanisme bantuan pemerintah pusat, yang mencakup dana perbaikan rumah rusak dan relokasi pemukiman jika diperlukan, dengan lahan yang disediakan pemerintah daerah. "Mekanisme ini sudah berjalan, jadi harapannya masyarakat juga tidak tinggal diam karena penanganan bencana harus melibatkan masyarakat," tegasnya.
Gotong Royong Akbar Normalisasi Sungai Batang Ulakan
Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, menjelaskan bahwa gotong royong akbar normalisasi Sungai Batang Ulakan dilaksanakan pada 25 April 2025. Kegiatan ini melibatkan sekitar 1.000 orang dan tujuh ekskavator, baik standar maupun amfibi, serta truk dan alat berat lainnya yang disumbangkan berbagai pihak. Mereka bahu-membahu membersihkan pohon-pohon yang menghambat aliran sungai, mengeruk sedimen, dan membuka kembali muara sungai yang tersumbat pasir.
Menurut Bupati Azis, Kecamatan Ulakan Tapakis sering dilanda banjir akibat pendangkalan Sungai Batang Ulakan. Normalisasi sungai diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Sumber daya yang digunakan berasal dari pemerintah daerah, Balai Wilayah Sungai Sumatera V, BUMN, dan pihak swasta. Penting untuk dicatat bahwa kegiatan ini sepenuhnya bersifat gotong royong, sehingga tidak ada anggaran APBD yang digunakan.
Kegiatan ini merupakan contoh nyata sinergi dan kolaborasi yang efektif dalam upaya mitigasi bencana. Dengan melibatkan berbagai pihak, pemerintah daerah berhasil mengerahkan sumber daya manusia dan peralatan yang dibutuhkan untuk menormalisasi sungai secara efisien dan efektif.
Pentingnya Peran Serta Masyarakat dalam Mitigasi Bencana
Apresiasi BNPB terhadap gotong royong di Padang Pariaman ini memberikan pesan penting tentang peran serta masyarakat dalam upaya mitigasi bencana. Partisipasi aktif masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, sangat krusial dalam mengurangi risiko bencana dan meminimalisir dampak negatifnya. Kerja sama yang erat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam penanggulangan bencana di Indonesia.
Keberhasilan normalisasi Sungai Batang Ulakan menunjukkan bahwa dengan semangat gotong royong dan kolaborasi yang kuat, masyarakat dapat berperan aktif dalam melindungi diri dari ancaman bencana. Model kerja sama ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam menghadapi tantangan serupa.
Lebih lanjut, keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa mitigasi bencana tidak selalu membutuhkan anggaran yang besar. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan melibatkan seluruh elemen masyarakat, upaya mitigasi bencana dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Langkah Padang Pariaman ini patut diapresiasi dan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana melalui kerja sama dan gotong royong.