BNPB Tekankan Peran Dunia Usaha dalam Mitigasi Bencana di Indonesia
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan peran penting dunia usaha dalam mitigasi bencana di Indonesia, khususnya pendampingan masyarakat dan perencanaan yang matang untuk mengurangi dampak bencana.

Gempa bumi yang mengguncang Lombok Timur pada 5 Agustus 2018, mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang masif, berdampak signifikan terhadap perekonomian dan mata pencaharian warga. Hal ini mendorong Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menekankan pentingnya peran dunia usaha dalam mitigasi bencana, khususnya dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat. Diskusi 'Peran Lembaga Usaha dalam Pembelajaran Gempa Lombok' yang diselenggarakan di Mataram, NTB, pada Minggu lalu, menjadi wadah untuk membahas hal tersebut dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025.
Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo, menyatakan bahwa fokus utama saat ini adalah mengelola kapasitas dan ketahanan seluruh aspek kemasyarakatan. Penanggulangan bencana, tegasnya, merupakan tanggung jawab bersama yang membutuhkan peran seluruh pentahelix, termasuk dunia usaha. Beliau menekankan pentingnya peran dunia usaha dalam pendampingan masyarakat, yang ditandai dengan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan yang telah mulai menjangkau fase prabencana.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi, menambahkan bahwa dukungan besar dunia usaha harus diiringi perencanaan dan inventarisasi yang tepat. Distribusi bantuan harus tepat guna dan efektif, sehingga mencapai masyarakat yang membutuhkan. "Kita mulai harus menginventaris kekuatan kita, mulai dari sumber daya manusia, logistik dan peralatan serta mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dengan tepat," ujarnya. Perencanaan yang matang dalam mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, menurutnya, merupakan investasi yang jauh lebih terjangkau dibandingkan biaya penanganan pascabencana.
Peran Strategis Dunia Usaha dalam Mitigasi Bencana
Dunia usaha memiliki peran krusial dalam mitigasi bencana. Hal ini tidak hanya sebatas memberikan bantuan pascabencana, tetapi juga mencakup pendampingan dan pemberdayaan masyarakat sebelum bencana terjadi. Program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang terarah dan terencana dapat memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Perencanaan yang baik meliputi pemetaan kekuatan wilayah berbasis data dunia usaha, inventarisasi sumber daya logistik, dan identifikasi kebutuhan warga terdampak.
Prasinta Dewi menekankan pentingnya perencanaan dan kesiapan di tingkat dunia usaha. "Prabencana adalah bentuk investasi. Biaya kesiapsiagaan jauh lebih kecil dibandingkan biaya kedaruratan," tegasnya. Sinergitas program mitigasi dunia usaha dan penyusunan dokumen rencana kontingensi juga sangat penting sebagai pedoman bersama dalam menghadapi potensi bencana.
Selain itu, dunia usaha juga perlu mempersiapkan diri menghadapi dampak bencana yang mungkin terjadi. "Tidak hanya sebagai pemberi manfaat, namun dunia usaha juga menjadi salah satu sektor yang terdampak bencana. Untuk itu diperlukan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi setiap insan dalam lembaga usaha sehingga dunia usaha mampu memahami risiko bencana, menyusun rencana kesiapsiagaan, meminimalikan potensi kerugian serta memastikan kesinambungan operasional perusahaan saat dan setelah terjadi bencana," tambah Prasinta Dewi.
Langkah Konkret Mitigasi Bencana oleh Dunia Usaha
- Pemetaan Risiko Bencana: Dunia usaha perlu melakukan pemetaan risiko bencana di wilayah operasional mereka untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan kerentanan.
- Penyusunan Rencana Kontingensi: Membuat rencana kontingensi yang terinci untuk menghadapi berbagai skenario bencana, termasuk prosedur evakuasi, komunikasi, dan pemulihan operasional.
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia: Melakukan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi karyawan dalam hal kesiapsiagaan bencana, tanggap darurat, dan pemulihan pascabencana.
- Kerjasama dan Koordinasi: Membangun kerjasama dan koordinasi yang baik dengan pemerintah, lembaga terkait, dan komunitas lokal dalam upaya mitigasi bencana.
- Investasi dalam Infrastruktur yang Tangguh Bencana: Membangun infrastruktur yang tahan terhadap bencana, baik di fasilitas perusahaan maupun di lingkungan sekitar.
Dengan komitmen dan peran aktif dunia usaha dalam mitigasi bencana, diharapkan Indonesia dapat mengurangi dampak negatif bencana dan meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi berbagai ancaman bencana alam.
Partisipasi aktif dunia usaha dalam mitigasi bencana bukan hanya sebagai bentuk tanggung jawab sosial, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi aset dan keberlangsungan bisnis mereka. Perencanaan yang matang dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sangat penting dalam membangun Indonesia yang lebih tangguh terhadap bencana.