BPBD Bone Bolango dan Mahasiswa UNG Gelar Simulasi Mitigasi Bencana Tsunami
BPBD Bone Bolango berkolaborasi dengan mahasiswa UNG menggelar simulasi mitigasi bencana tsunami di Bone Pantai, Gorontalo, guna meningkatkan kesiapsiagaan warga terhadap potensi bencana.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango, Gorontalo, baru-baru ini menggelar simulasi mitigasi bencana tsunami di Desa Bilungala, Kecamatan Bone Pantai. Kegiatan yang melibatkan mahasiswa Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo (UNG) ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi darurat bencana kepada puluhan warga dari empat desa di wilayah tersebut.
Simulasi ini dilaksanakan pada Jumat, 25 April 2024, sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat pesisir Bone Pantai dalam menghadapi potensi bencana tsunami. Kepala Pelaksana BPBD Bone Bolango, Achril Y. Babyonggo, menjelaskan bahwa kegiatan ini penting untuk memberikan pengetahuan dasar tentang mitigasi bencana kepada warga, sehingga mereka dapat mengurangi risiko saat terjadi bencana.
Mahasiswa UNG yang terlibat merupakan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bilungala. Mereka aktif membantu BPBD dalam memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat. Achril menekankan pentingnya pemahaman dasar tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dalam situasi darurat, agar masyarakat dapat bertindak tepat dan cepat saat bencana terjadi.
Mitigasi Bencana Tsunami di Wilayah Rawan
Bone Pantai, sebagai wilayah pesisir yang dekat dengan laut, memiliki potensi ancaman bencana tsunami yang cukup tinggi. Oleh karena itu, pengetahuan tentang mitigasi bencana menjadi sangat penting bagi warga setempat. Selain tsunami, wilayah ini juga berpotensi menghadapi bencana alam lainnya seperti tanah longsor, gempa bumi, kekeringan, kebakaran, banjir, dan angin puting beliung.
Achril menambahkan bahwa edukasi dan sosialisasi mitigasi bencana harus dilakukan secara terus-menerus. "Kami tidak pernah bisa memprediksi kapan bencana terjadi," kata Achril, "namun setidaknya masyarakat sudah mengetahui apa saja yang harus dilakukan saat kondisi darurat." Hal ini sejalan dengan upaya BPBD untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi berbagai kemungkinan bencana.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Bone Bolango, Novita Tangahu, menyebutkan beberapa desa di Kecamatan Bone Pantai yang berpotensi terdampak tsunami, yaitu Desa Bilungala, Bilungala Utara, Pelita Jaya, dan Lembah Hijau. Sebanyak 30 warga dari masing-masing desa dilibatkan dalam simulasi dan sosialisasi ini.
Simulasi dan Sosialisasi: Langkah Nyata Kesiapsiagaan
Simulasi mitigasi bencana yang dilakukan melibatkan peran aktif warga. Mereka dilatih untuk memahami langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi tsunami, mulai dari peringatan dini hingga evakuasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan warga dalam menghadapi situasi darurat dan mengurangi dampak buruk bencana.
Novita Tangahu menekankan pentingnya simulasi ini sebagai pelatihan siaga bencana bagi warga Bone Pantai. "Simulasi ini melatih warga untuk siaga bencana, karena Kecamatan Bone Pantai merupakan wilayah rawan bencana tsunami," imbuhnya. Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen BPBD Bone Bolango dan mahasiswa UNG dalam upaya mengurangi risiko bencana di wilayah tersebut. Kolaborasi antara pemerintah dan akademisi ini menjadi contoh nyata bagaimana kesiapsiagaan bencana dapat ditingkatkan melalui edukasi dan pelatihan yang terintegrasi.
Sosialisasi dan simulasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang prosedur evakuasi, tetapi juga menekankan pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi berbagai jenis bencana. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang didapat, diharapkan masyarakat Bone Pantai dapat lebih tangguh dalam menghadapi potensi ancaman bencana di masa mendatang.