BPIP Perkuat Pemahaman Pancasila untuk Nelayan Gunungkidul: Hadapi Hoaks dan Jaga Persatuan
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan pelatihan dan bantuan kepada nelayan Gunungkidul untuk memperkuat pemahaman Pancasila, melawan hoaks, dan menjaga persatuan bangsa.

Gunungkidul, Yogyakarta (26/3) – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar program penguatan pemahaman Pancasila bagi nelayan di Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini bertujuan untuk melindungi masyarakat pesisir dari pengaruh hoaks dan radikalisme, sekaligus memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Program ini mencakup pelatihan pemahaman Pancasila dan bantuan berupa alat tangkap ikan serta pelampung untuk meningkatkan keselamatan nelayan.
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, menekankan pentingnya pemahaman Pancasila sebagai konsensus tertinggi bangsa. Ia menyatakan bahwa pemahaman yang kuat terhadap nilai-nilai Pancasila akan mencegah masyarakat, khususnya nelayan, terpengaruh oleh informasi bohong atau hoaks yang seringkali memanfaatkan sentimen keagamaan. "Pemahaman Pancasila sangat penting agar mereka tidak mudah terpengaruh oleh hoaks yang menggunakan argumen keagamaan yang tidak memahami dasar kehidupan berbangsa dan bernegara," tegas Yudian.
Lebih lanjut, Yudian menjelaskan bahwa Pancasila merupakan landasan yang menolak segala bentuk diskriminasi dan pembersihan etnis. Nilai-nilai Pancasila harus diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagi para nelayan yang berjuang di tengah laut. Selain pelatihan, BPIP juga memberikan bantuan berupa alat tangkap ikan dan jaket pelampung sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kesejahteraan dan keselamatan para nelayan.
Penguatan Ideologi Pancasila di Kalangan Nelayan
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Prakoso, menyampaikan bahwa sekitar 300 nelayan dari Pantai Baron dan sekitarnya mengikuti kegiatan ini. BPIP berkomitmen untuk terus memperkuat pemahaman Pancasila di berbagai lapisan masyarakat, termasuk nelayan yang dianggap sebagai pahlawan laut. "Mereka bukan hanya pencari ikan, tetapi juga pahlawan yang menjaga laut kita. Oleh karena itu, mereka perlu memahami bahwa Indonesia bercita-cita menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," ungkap Prakoso.
Prakoso menambahkan bahwa program ini sejalan dengan upaya BPIP untuk memperkuat pondasi ideologi bangsa di tengah tantangan globalisasi, radikalisme, dan intoleransi. Melalui pemahaman Pancasila yang mendalam, diharapkan nelayan dapat menjadi benteng pertahanan terhadap pengaruh negatif tersebut dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menyambut baik inisiatif BPIP ini. Ia menilai bahwa program ini sangat penting dalam membangun karakter bangsa yang berlandaskan Pancasila. "Kami menyambut positif kegiatan ini sebagai upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat pesisir dan nelayan Gunungkidul. Pembinaan ini merupakan tanggung jawab bersama agar nilai-nilai Pancasila semakin mengakar dalam kehidupan bermasyarakat," kata Joko Parwoto.
Nilai Pancasila sebagai Benteng Persatuan
Joko Parwoto juga menekankan pentingnya penguatan ideologi Pancasila dalam menghadapi tantangan globalisasi, radikalisme, dan intoleransi. Ia percaya bahwa nilai-nilai Pancasila merupakan kunci untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Pancasila dilahirkan untuk menjaga persatuan dan mencegah bibit-bibit intoleransi," tegasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi nelayan Gunungkidul, tidak hanya dalam hal pemahaman ideologi, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan mereka. Dengan pemahaman Pancasila yang kuat, diharapkan nelayan dapat berperan aktif dalam menjaga keutuhan NKRI dan ikut serta dalam pembangunan nasional.
Melalui program ini, BPIP berharap dapat memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan nelayan. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, diharapkan nelayan dapat menjadi contoh dan agen perubahan positif di lingkungannya, serta turut serta menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bantuan alat tangkap ikan dan jaket pelampung yang diberikan oleh BPIP juga menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung kesejahteraan nelayan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan keselamatan kerja nelayan, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka dan keluarga.