BPJS Kesehatan Manokwari Proaktif Temukan Keluhan Peserta JKN Lewat "BPJS Satu"
BPJS Kesehatan Cabang Manokwari luncurkan program inovatif "BPJS Satu" untuk proaktif temukan keluhan peserta JKN dan tingkatkan kepuasan layanan.

BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, Papua Barat, menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kepuasan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan meluncurkan program inovatif. Program ini melibatkan petugas Pemberian Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP), yang dikenal sebagai "BPJS Satu", untuk secara proaktif menelusuri dan menangani keluhan peserta JKN di berbagai rumah sakit di Manokwari. Inovasi ini menandai perubahan signifikan dari pendekatan reaktif sebelumnya, di mana BPJS Kesehatan hanya menunggu adanya laporan keluhan dari peserta.
Kepala BPJS Kesehatan Manokwari, Dwi Sulistyono Yudo, menjelaskan bahwa petugas BPJS Satu bertugas mengunjungi rumah sakit-rumah sakit di Manokwari setiap minggunya. Mereka tidak hanya menunggu keluhan, tetapi secara aktif menanyakan kepada peserta JKN mengenai pengalaman mereka dalam mengakses layanan kesehatan. Hal ini merupakan sebuah perubahan paradigma yang signifikan dalam pelayanan publik, beralih dari sistem pasif menjadi sistem aktif dalam mengidentifikasi masalah.
"Kalau dulu cara berpikirnya kita menunggu keluhan baru ditindak lanjuti. Tapi sekarang kita yang proaktif, petugas BPJS Satu mendatangi pelanggan dan menanyakan keluhan-keluhan dengan kriteria yang sudah ditentukan," kata Dwi Sulistyono Yudo.
Inovasi "BPJS Satu": Proaktif Temukan dan Tangani Keluhan
Program BPJS Satu merupakan inovasi dari BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kepuasan peserta JKN. Petugas BPJS Satu tidak hanya bertugas menerima keluhan, tetapi juga memiliki peran yang lebih luas dalam memastikan kualitas layanan kesehatan yang diterima peserta JKN. Mereka secara aktif mengunjungi pasien, baik rawat jalan maupun rawat inap, untuk memastikan pelayanan yang diberikan sesuai standar.
Petugas BPJS Satu juga bertugas memonitor informasi penting seperti ketersediaan tempat tidur dan jadwal operasi di rumah sakit. Informasi ini kemudian dipastikan keakuratannya dan diakses oleh peserta JKN. Dengan demikian, program ini tidak hanya berfokus pada penanganan keluhan, tetapi juga pada pencegahan masalah dan peningkatan transparansi informasi.
"Kalau pelayanan sudah bagus tetap dicatat dan dilaporkan. Tapi kalau kita menemukan pasien yang mengeluh karena pelayanan tidak sesuai ketentuan, maka berpotensi adanya laporan," tambah Dwi Sulistyono Yudo.
Tugas dan Tanggung Jawab Petugas BPJS Satu
Petugas BPJS Satu memiliki delapan tugas dan tanggung jawab utama. Mereka memberikan informasi seputar layanan Program JKN, menindaklanjuti dan menangani pengaduan peserta, serta berkoordinasi dengan unit terkait di BPJS Kesehatan jika diperlukan. Selain itu, mereka juga melakukan koordinasi rutin dengan petugas rumah sakit dan melakukan kunjungan kepada pasien untuk memastikan kualitas pelayanan.
Tugas lainnya termasuk memonitor informasi update tempat tidur dan jadwal operasi, memastikan informasi tersebut akurat dan dapat diakses peserta, serta memastikan pencatatan penanganan pengaduan melalui aplikasi Saluran Informasi Penanganan Pengaduan (SIPP). Mereka juga memastikan petugas rumah sakit dapat menggunakan dan memahami aplikasi SIPP serta melakukan Supervisi Buktikan, dan Lihat Langsung (SiBling) di RS.
- Memberikan informasi layanan Program JKN
- Menangani pengaduan peserta
- Berkoordinasi dengan unit terkait BPJS Kesehatan
- Koordinasi rutin dengan petugas rumah sakit
- Kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap
- Memonitor informasi tempat tidur dan jadwal operasi
- Pencatatan penanganan pengaduan melalui aplikasi SIPP
- Supervisi Buktikan, dan Lihat Langsung (SiBling)
Dengan adanya program BPJS Satu, BPJS Kesehatan Cabang Manokwari berharap dapat lebih proaktif dalam mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan yang dihadapi peserta JKN, sehingga meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap program JKN.