BPJS Ketenagakerjaan Jambi Bidik 674.631 Tenaga Kerja Terlindungi di 2025
BPJS Ketenagakerjaan Jambi memasang target ambisius melindungi 674.631 tenaga kerja di tahun 2025, dengan upaya peningkatan kerjasama pemerintah daerah dan optimasi jangkauan perusahaan.

BPJS Ketenagakerjaan Jambi memasang target yang cukup tinggi: melindungi 674.631 tenaga kerja di Provinsi Jambi pada tahun 2025. Target ini diungkap Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jambi, Seto Tjahjono, di Kota Jambi, Jumat (24/1). Angka ini merupakan bagian dari program universal coverage yang menargetkan 55 persen perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di tahun tersebut.
Untuk mencapai target ambisius ini, BPJS Ketenagakerjaan Jambi mengandalkan dua strategi utama. Pertama, mereka akan meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah di tingkat kabupaten dan kota. Seto menjelaskan pentingnya peningkatan anggaran dari pemerintah daerah untuk membantu melindungi pekerja rentan. Dukungan ini dinilai krusial untuk melengkapi cakupan kepesertaan yang berasal dari perusahaan-perusahaan.
Kedua, BPJS Ketenagakerjaan akan mengoptimalkan jangkauan ke perusahaan-perusahaan. Seto menekankan arahan pemerintah pusat untuk meningkatkan coverage kepesertaan di setiap provinsi dan kabupaten/kota. Data menunjukkan, sepanjang tahun 2024, terjadi penambahan 1.672 perusahaan yang bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan Jambi, sehingga total perusahaan aktif mencapai 13.143 perusahaan.
Penambahan ini berdampak pada peningkatan jumlah tenaga kerja yang terlindungi. Saat ini, sudah ada 530.511 tenaga kerja, baik penerima upah maupun bukan penerima upah, yang mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Namun, cakupan ini masih bervariasi antar daerah di Provinsi Jambi. Kota Jambi misalnya, memiliki cakupan universal coverage sebesar 50,24 persen, sementara daerah lain masih di bawah angka tersebut.
Beberapa daerah yang memiliki angka universal coverage di atas rata-rata Provinsi Jambi (43,25 persen) adalah Sarolangun (55,63 persen), sedangkan daerah lain seperti Tanjab Timur (29,70 persen) dan Merangin (31 persen) masih jauh dari target. BPJS Ketenagakerjaan Jambi pun mendorong pemerintah daerah untuk aktif memantau peningkatan kepesertaan dan menambah anggaran untuk mencapai target minimal 20 persen peningkatan kepesertaan.
Strategi yang dijalankan BPJS Ketenagakerjaan Jambi tidak hanya berfokus pada penambahan jumlah peserta, tetapi juga memastikan perluasan jangkauan ke berbagai sektor dan wilayah di Provinsi Jambi. Kerjasama yang erat dengan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kesimpulannya, target 674.631 tenaga kerja terlindungi di tahun 2025 oleh BPJS Ketenagakerjaan Jambi merupakan target yang menantang. Namun, dengan strategi yang terukur dan kerjasama yang solid, target ini diharapkan dapat tercapai.