BPJS Ketenagakerjaan: Pilar Ketahanan Sosial Ekonomi Pekerja Indonesia
BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen perkuat ketahanan sosial ekonomi pekerja Indonesia melalui program JHT, JP, dan JKP, hadapi tantangan ekonomi global.

Jakarta, 21 April 2025 - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) menegaskan komitmennya untuk menjadi pilar utama dalam menjaga ketahanan sosial dan ekonomi pekerja Indonesia. Hal ini disampaikan menyusul tantangan ekonomi global yang tengah melanda dunia, termasuk Indonesia. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, menekankan kesiapan BPJS Ketenagakerjaan untuk membantu pemerintah menjaga kemandirian ekonomi nasional dan menyerukan kepada seluruh pekerja Indonesia untuk bersiap menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul.
Anggoro Eko Cahyo menyatakan, "Kondisi ekonomi global memang menantang, namun Indonesia adalah bangsa besar dengan sumber daya yang melimpah. Dengan kerja sama yang solid, kami optimistis dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk kemajuan bersama." Pernyataan ini disampaikan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Tantangan ekonomi global yang dimaksud antara lain dampak kebijakan tarif yang diberlakukan Amerika Serikat (AS), ketidakpastian pasar global, perlambatan ekspor, dan potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang signifikan. Situasi ini membutuhkan kerja sama erat antara pemerintah, dunia usaha, dan pekerja untuk menemukan solusi terbaik.
Peran BPJS Ketenagakerjaan dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi
Menanggapi tantangan ekonomi global dan seruan Presiden Prabowo Subianto dalam Sarasehan Ekonomi pada 8 April 2025 terkait pentingnya kemandirian ekonomi nasional, Anggoro menjelaskan peran strategis BPJS Ketenagakerjaan. Melalui program unggulannya, yaitu Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan komprehensif bagi pekerja Indonesia.
Program JHT memberikan tabungan hari tua bagi pekerja, JP menjamin masa pensiun, sementara JKP memberikan uang tunai bagi pekerja yang mengalami PHK, akses informasi pasar kerja, dan pelatihan keterampilan. Ketiga program ini dirancang untuk membantu pekerja menghadapi ketidakpastian ekonomi dan kembali produktif.
BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk memberikan perlindungan menyeluruh dan memastikan keberlangsungan hidup serta produktivitas seluruh pekerja Indonesia, tanpa memandang profesi. Komitmen ini dijalankan untuk menghadapi berbagai situasi ekonomi yang mungkin terjadi, baik yang stabil maupun yang penuh tantangan.
Optimisme Terhadap Perekonomian Indonesia
Optimisme terhadap perekonomian Indonesia juga diungkapkan oleh Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa. Ia menyatakan bahwa berbagai indikator menunjukkan perekonomian Indonesia masih solid. Sebagai contoh, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada pada level optimis sebesar 126,4 pada Februari 2025, meskipun mengalami penurunan sedikit dibandingkan Januari 2025 (127,2).
Hal senada disampaikan oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Cabang Pulogebang, Dewi Mulya Sari. Ia menyoroti dampak positif program BPJS Ketenagakerjaan di lapangan, khususnya bagi pekerja yang terdampak PHK di Jakarta Timur. Dewi menyatakan, "Kami melihat langsung program BPJS Ketenagakerjaan memberikan dampak nyata bagi pekerja, khususnya di Jakarta Timur. Dalam kondisi sulit, perlindungan seperti JKP benar-benar menjadi penyelamat bagi para pekerja yang mengalami PHK."
Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pulogebang aktif mendorong peserta untuk mengikuti pelatihan keterampilan agar mereka dapat kembali memasuki dunia kerja dengan lebih siap dan percaya diri. Sinergi antara BPJS Ketenagakerjaan, pemerintah daerah, dan pelaku usaha juga dianggap penting untuk memperluas perlindungan sosial, termasuk bagi pekerja sektor informal yang rentan terhadap guncangan ekonomi.
BPJS Ketenagakerjaan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan jangkauan programnya agar dapat memberikan perlindungan yang lebih optimal bagi seluruh pekerja Indonesia. Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, diharapkan ketahanan sosial dan ekonomi pekerja Indonesia dapat dipertahankan dan ditingkatkan di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan.