Buku "Jalan Terjal Etika Politik" Diluncurkan, Refleksi Pilu Pemilu 2024
Ketua Senat Unej, Andang Subaharianto, meluncurkan buku "Jalan Terjal Etika Politik, Catatan Pilu Pemilu 2024", sebuah kumpulan artikel yang merefleksikan dinamika dan tantangan etika politik dalam Pemilu 2024 di Indonesia.
Ketua Senat Universitas Jember (Unej), Andang Subaharianto, baru-baru ini meluncurkan buku terbaru berjudul "Jalan Terjal Etika Politik, Catatan Pilu Pemilu 2024". Peluncuran yang berlangsung di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unej, Jember, Jawa Timur, Kamis (6/2), dihadiri oleh Rektor Unej, Iwan Taruna, pejabat kampus, dan sejumlah jurnalis.
Kumpulan Artikel Menjadi Refleksi Pemilu
Buku ini bukanlah karya tulis tunggal, melainkan kompilasi artikel-artikel yang sebelumnya telah dipublikasikan di berbagai media massa. Andang menjelaskan, "Buku yang saya luncurkan itu sebenarnya kumpulan dari berbagai artikel yang sudah dipublikasikan oleh media massa, sehingga banyak yang membaca tulisan itu." Keputusan untuk menyusunnya dalam bentuk antologi didasari keinginan agar tulisan-tulisan tersebut tidak tersebar dan hilang, serta untuk memperlihatkan benang merah yang menghubungkan setiap artikel terkait Pemilu 2024.
Judul "Jalan Terjal Etika Politik, Catatan Pilu Pemilu 2024" dipilih secara cermat. Andang menjelaskan bahwa judul tersebut merepresentasikan isi buku, semangat penulisan, dan pandangannya tentang perjalanan panjang dan berliku menuju pemilu yang berkualitas. Ia juga melihat judul ini sebagai refleksi atas tingkat kematangan berdemokrasi bangsa Indonesia.
Tantangan Demokrasi Indonesia
Andang menekankan bahwa usia bangsa dan pengalaman penyelenggaraan pemilu berulang kali tidak menjamin kualitas pemilu di masa mendatang. "Tidak ada rumus bahwa usia bangsa dan pengalaman pemilu berkali-kali menjamin kualitas pemilu pada periode tertentu," ujarnya. Namun, ia juga menegaskan pentingnya untuk tidak lelah memperjuangkan pemilu sebagai instrumen demokrasi menuju cita-cita kemerdekaan dan tujuan bernegara.
Menurutnya, pemilu berkualitas merupakan kebutuhan bangsa yang selaras dengan amanah proklamasi kemerdekaan. Meskipun harapan akan pemilu berkualitas ideal belum selalu terwujud, perjuangan untuk mewujudkannya harus terus dilakukan. "Pemilu berkualitas haruslah dipandang sebagai kebutuhan bangsa sesuai amanah proklamasi kemerdekaan. Haruslah terus diperjuangkan perwujudannya, namun harapan tak selalu menemukan kenyataan," katanya.
Harapan untuk Masa Depan
Andang berharap buku antologi ini dapat diakses dan dipahami masyarakat luas. Ia ingin buku ini memberikan edukasi dan kontribusi bagi perbaikan demokrasi di Indonesia. "Dengan buku antologi itu bisa dibaca secara lebih utuh oleh masyarakat, sehingga secara substansi bisa diresapi oleh publik dan menjadi bagian untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa berdemokrasi lebih baik." Buku ini, menurutnya, didedikasikan untuk masyarakat Indonesia dengan harapan Pemilu mendatang akan lebih berkualitas dan kualitas demokrasi Indonesia akan semakin membaik.
Apresiasi dari Rektor Unej
Rektor Unej, Iwan Taruna, memberikan apresiasi tinggi terhadap buku tersebut. Ia menilai buku ini sebagai refleksi tajam atas dinamika politik dalam Pemilu 2024. "Buku itu wajib dibaca oleh masyarakat karena etika politik harus ditegakkan dan demokrasi harus dijalankan. Membaca buku itu ikut menyebarluaskan demi perbaikan demokrasi di Indonesia," kata Iwan Taruna.
Peluncuran buku "Jalan Terjal Etika Politik, Catatan Pilu Pemilu 2024" menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan demokrasi Indonesia dan mendorong perbaikan kualitas pemilu di masa depan. Buku ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan diskusi bagi masyarakat luas untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi dalam proses demokrasi.