KPU Sulut Susun Buku Pemutakhiran Data Pemilih dan Sirekap untuk Pilkada 2024
KPU Sulawesi Utara menyusun buku tentang pemutakhiran data pemilih dan penggunaan Sirekap dalam Pemilu 2024 untuk menjadi sumber pembelajaran bagi pilkada mendatang.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tengah menyusun sebuah buku yang membahas secara rinci proses pemutakhiran data pemilih dan penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dalam Pemilu serentak tahun 2024. Buku ini akan menjadi rujukan penting, khususnya untuk penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di masa mendatang. Penyusunan buku ini diinisiasi di Manado pada Minggu, 28 April 2024.
Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Sulut, Lanny Ointu, menjelaskan bahwa penyusunan buku ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas seluruh proses pemutakhiran data pemilih yang telah dilakukan. "Penyusunan buku ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas seluruh proses pemutakhiran data pemilih yang telah dilalui," ungkap Lanny.
Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber pembelajaran yang berharga, membantu meningkatkan akurasi data dan koordinasi dalam penyelenggaraan Pilkada. Lanny menekankan pentingnya akurasi data, koordinasi antar lini, serta integritas penyelenggara dalam tahapan pemutakhiran data pemilih, yang merupakan bagian paling krusial dalam penyelenggaraan Pilkada.
Pemutakhiran Data Pemilih dan Penggunaan Sirekap
Buku yang disusun KPU Sulut ini akan mencakup dua hal penting: pemutakhiran data pemilih dan penggunaan Sirekap. Pemutakhiran data pemilih yang akurat sangat krusial untuk keberhasilan Pilkada. Proses ini membutuhkan koordinasi yang baik antar berbagai pihak dan integritas yang tinggi dari penyelenggara pemilu.
Sementara itu, Sirekap, sebagai sistem rekapitulasi hasil penghitungan suara secara elektronik, juga menjadi fokus utama dalam buku ini. Pemahaman yang menyeluruh, baik secara teknis maupun regulasi, sangat penting untuk penggunaan Sirekap yang efektif dan efisien.
Lanny Ointu berharap buku ini dapat merepresentasikan seluruh proses yang telah dilalui dan menjadi bekal berharga dalam menghadapi tantangan pada hari pemungutan dan penghitungan suara. "Melalui forum ini, saya berharap seluruh peserta dapat memberikan kontribusi berupa pengalaman, catatan lapangan, serta analisis yang mendalam. Harapannya, agar buku yang disusun benar-benar merepresentasikan proses yang telah dilalui dan menjadi bekal dalam menghadapi tantangan di hari pemungutan dan penghitungan suara," jelasnya.
Narasumber dan Peserta
Proses penyusunan buku ini melibatkan berbagai narasumber, baik secara daring maupun luring. Narasumber daring antara lain Ardiles Mewoh (Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara), Ferry Liando (akademisi), dan Uslimin (Pegiat Pemilu). Ketiganya memberikan perspektif yang berharga dari sisi pengawasan, akademik, dan praktik penyelenggaraan Pilkada 2024.
Peserta rapat penyusunan buku tersebut terdiri dari jajaran KPU kabupaten/kota se-Sulawesi Utara. Lebih spesifiknya, peserta meliputi ketua divisi perencanaan data dan informasi, kasubag perencanaan data dan informasi, serta operator Sidalih dan Sirekap. Keterlibatan mereka memastikan bahwa buku ini mencakup perspektif yang komprehensif dari berbagai level penyelenggaraan pemilu.
Lanny menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dalam memperkuat dokumentasi tahapan Pemilu dan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggaraan Pilkada 2024. Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi warisan berharga bagi penyelenggaraan pemilu di masa mendatang, khususnya di Sulawesi Utara.
Proses penyusunan buku ini menunjukkan komitmen KPU Sulut untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilu dan pilkada. Dengan adanya buku ini, diharapkan dapat tercipta proses pemilu yang lebih transparan, akuntabel, dan demokratis.