Bulgaria Negara Menjanjikan bagi Pekerja Migran Indonesia: MoU untuk 1.000 Tenaga Kerja Ditandatangani
KBRI Sofia melihat peluang besar bagi PMI di Bulgaria, ditandai dengan penandatanganan MoU antara PT Binamandiri Mulia Jaya dan Manpower Bulgaria untuk mendatangkan 1.000 tenaga kerja Indonesia.

Jakarta, 14 Mei 2024 - Indonesia membuka lembaran baru dalam kerja sama ketenagakerjaan internasional. Bulgaria, negara di Eropa Tenggara, dinilai memiliki potensi besar sebagai tujuan penempatan pekerja migran Indonesia (PMI). Hal ini disampaikan langsung oleh Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) KBRI Sofia untuk Bulgaria, Irvan Fachrizal, yang melihat kekurangan tenaga kerja di Bulgaria sebagai peluang emas bagi Indonesia.
Kesempatan ini semakin nyata dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Binamandiri Mulia Jaya, sebuah agensi tenaga kerja Indonesia, dan pihak Manpower Bulgaria. Kerja sama ini membuka jalan bagi penempatan 1.000 PMI untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor di Bulgaria. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan dalam Employment Business Meeting (EBM), sebuah forum yang bertujuan mempromosikan tenaga kerja Indonesia kepada para pelaku usaha dan agen rekrutmen di Bulgaria.
Kebutuhan tenaga kerja di Bulgaria memang sangat tinggi. Irvan Fachrizal menyebutkan bahwa negara tersebut membutuhkan sekitar 400.000 tenaga kerja untuk sektor industri, konstruksi, dan hospitality. Hal ini menjadikan Bulgaria sebagai pasar kerja yang menjanjikan bagi PMI, bersaing dengan negara-negara pengirim tenaga kerja lain seperti Filipina dan Vietnam.
Peluang Besar bagi PMI di Tengah Kebutuhan Bulgaria
Direktur PT Binamandiri Mulia Jaya, Karnaka, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan riset pasar selama satu tahun di Bulgaria sebelum memutuskan untuk menjadikan negara tersebut sebagai target penempatan PMI. Indonesia, dengan bonus demografi sebesar 205 juta penduduk usia produktif, memiliki sumber daya manusia yang melimpah untuk memenuhi kebutuhan global. Karnaka juga menekankan loyalitas PMI Indonesia, yang cenderung tidak berpindah ke negara Eropa Barat lain meskipun ada tawaran gaji yang lebih tinggi.
Hal senada disampaikan oleh Presiden Direktur Bulgaria, Ivan Sherbanov. Ia memuji loyalitas, kerja sama, dan etos kerja keras PMI Indonesia. Dukungan juga datang dari Duta Besar Bulgaria untuk Indonesia periode 2019-2023, Petar Andonov, yang turut hadir dalam acara tersebut. Ia berbagi pengalamannya selama bertugas di Indonesia dan mengapresiasi keramahan serta semangat solidaritas tinggi masyarakat Indonesia.
KBRI Sofia berharap agar pemerintah Bulgaria dapat meningkatkan pelayanan dalam penerbitan visa, khususnya visa jangka panjang bagi PMI. Percepatan proses penerbitan visa akan mempermudah dan memperlancar penempatan tenaga kerja Indonesia di Bulgaria.
Keunggulan PMI di Mata Dunia
Keunggulan PMI, seperti loyalitas, kerja keras, dan kemampuan beradaptasi, menjadi daya tarik utama bagi negara-negara yang membutuhkan tenaga kerja. Hal ini terbukti dengan tingginya permintaan terhadap PMI di berbagai sektor, termasuk sektor industri, konstruksi, dan hospitality di Bulgaria. Dengan adanya MoU ini, diharapkan akan semakin banyak PMI yang dapat bekerja di Bulgaria dan berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Bulgaria di bidang ketenagakerjaan. KBRI Sofia akan terus mendukung dan memfasilitasi PMI yang akan bekerja di Bulgaria, memastikan perlindungan dan kesejahteraan mereka selama bekerja di negara tersebut.
Kesuksesan penempatan PMI di Bulgaria ini juga membuka peluang bagi negara-negara lain di Eropa untuk menjalin kerja sama serupa dengan Indonesia. Dengan semakin banyaknya negara yang membutuhkan tenaga kerja Indonesia, hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan kesejahteraan PMI.
Ke depan, diharapkan akan ada lebih banyak lagi program dan inisiatif untuk memfasilitasi penempatan PMI di luar negeri, sehingga lebih banyak lagi warga Indonesia yang dapat memperoleh kesempatan kerja yang layak dan berkontribusi bagi pembangunan negara.