KP2MI Bidik Peluang Baru Penempatan PMI di Selandia Baru dan Hungaria
Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) berupaya membuka peluang penempatan PMI di Selandia Baru dan Hungaria, kendati menghadapi kendala kuota dan situasi politik di masing-masing negara.

Jakarta, 14 Februari 2024 - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) tengah berupaya membuka peluang penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke negara-negara baru, yaitu Selandia Baru dan Hungaria. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, dalam rilis pers pada Jumat lalu. Langkah ini merupakan hasil dari serap aspirasi dan evaluasi bersama perusahaan penempatan pekerja migran.
Tantangan dan Peluang di Pasar Kerja Internasional
Meskipun menawarkan potensi besar, upaya penempatan PMI ke Selandia Baru dan Hungaria menghadapi beberapa tantangan. Untuk Selandia Baru, kendala utama terletak pada keterbatasan kuota penempatan pekerja migran. Sementara itu, di Hungaria, situasi politik menjadi hambatan yang perlu diatasi. Wakil Menteri Christina Aryani menyatakan, "Nanti kita akan coba diskusikan dengan otoritas di negara terkait dan teman-teman perwakilan di sana sejauh apa kondisinya dan apakah ada upaya lain yang bisa kita lakukan agar bisa menempatkan pekerja migran dari Indonesia."
Kendati demikian, KP2MI tetap optimis. Mereka berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dan bernegosiasi dengan otoritas di kedua negara untuk mencari solusi dan membuka peluang bagi PMI Indonesia. Selain itu, KP2MI juga akan terus memetakan potensi pasar kerja internasional lainnya.
Pasar Tradisional Tetap Jadi Fokus
Selain mengeksplorasi pasar baru, KP2MI juga tetap fokus pada pasar tradisional penempatan PMI, seperti Taiwan, Malaysia, dan negara-negara di Timur Tengah. Hal ini menunjukkan strategi diversifikasi yang diterapkan KP2MI untuk memastikan keberlanjutan penempatan PMI dan mengurangi ketergantungan pada satu atau dua negara saja. Kementerian juga membuka diri terhadap usulan pasar non-tradisional lainnya yang berpotensi.
Wakil Menteri Christina Aryani menambahkan, "Kita juga minta masukan soal pasar-pasar non-tradisional yang mungkin untuk juga kita jajaki ke depannya. Nah, tadi ada beberapa usulan, ini akan kita tindak lanjuti."
Kerja Sama Kunci Raih Target
KP2MI menyadari bahwa pencapaian target penempatan 425 ribu PMI sepanjang tahun 2025 membutuhkan kerja sama yang kuat dengan berbagai pihak. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi dengan perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia. "Kita punya target penempatan 425 ribu pekerja migran di tahun ini. Nah, ini target yang besar dan bagaimana segala potensi bisa diupayakan agar target ini bisa tercapai," ujar Christina Aryani.
Oleh karena itu, KP2MI aktif menyerap aspirasi dan evaluasi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk perusahaan penempatan PMI. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala dan tantangan yang dihadapi, serta mencari solusi yang efektif untuk mengatasi hambatan tersebut. Dengan pendekatan kolaboratif ini, KP2MI berharap dapat mencapai target penempatan PMI dan memberikan peluang kerja yang lebih luas bagi para pekerja migran Indonesia.
Kesimpulan
Upaya KP2MI untuk membuka peluang penempatan PMI di Selandia Baru dan Hungaria menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi dan memajukan kesejahteraan PMI. Meskipun menghadapi tantangan, KP2MI tetap optimis dan akan terus berupaya untuk memperluas akses pasar kerja bagi PMI Indonesia, baik di pasar tradisional maupun non-tradisional. Kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target penempatan PMI dan memastikan perlindungan bagi para pekerja migran Indonesia di luar negeri.