Wamen P2MI Ajak Keind Tangkap Peluang Usaha Penempatan Pekerja Migran
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) mengajak Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk menangkap peluang bisnis dalam penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) yang mencapai 425 ribu orang pada tahun 2024.

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, mengajak Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk menangkap peluang usaha di sektor penempatan pekerja migran Indonesia (PMI). Ajakan ini disampaikan dalam acara Outlook Ekonomi 2025 di Wisma Mandiri, Jakarta, Sabtu (22/2). Wamen Christina melihat potensi besar dalam sektor ini, mengingat target penempatan PMI oleh Kementerian P2MI mencapai 425 ribu orang pada tahun 2024, bahkan dengan potensi job order hingga 1,5 juta PMI.
Menurut Wamen Christina, "Entrepreneur pasti melihat peluang usaha." Ia menjelaskan peluang usaha tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi calon PMI, dukungan kewirausahaan, pemasaran produk PMI purna, hingga kemitraan dan pengembangan jaringan usaha. Kadin, menurutnya, dapat berperan aktif dalam memberikan pelatihan-pelatihan tersebut, baik untuk calon PMI maupun PMI purna.
Kementerian P2MI sendiri tengah aktif memetakan dan menghubungkan potensi penempatan PMI dengan kebutuhan pasar internasional. Contohnya, peningkatan kebutuhan sektor kesehatan di Jerman dan sektor hospitality di Eropa serta Timur Tengah. Wamen Christina menekankan pentingnya pelatihan bahasa bagi PMI, mengatakan, "Keind bisa masuk di peluang untuk pelatihan bahasa, karena contoh ketika mereka lulus, baru belajar bahasa Jerman, otomatis prosesnya akan lebih panjang. Tapi ketika mereka ambil sekolah perawat, sambil kursus bahasa Jerman, itu akan lebih baik lagi."
Peluang Investasi di Sektor PMI
Lebih lanjut, Wamen Christina menjelaskan bahwa Kadin juga dapat berkontribusi dalam pelatihan persiapan keberangkatan PMI. Hal ini mencakup berbagai aspek yang dibutuhkan PMI sebelum bekerja di luar negeri. Pelatihan ini sangat penting untuk memastikan kesiapan PMI dalam menghadapi tantangan di negara tujuan.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Afda Rizal Armashita, menyatakan bahwa Kadin telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian P2MI. Kerja sama ini mencakup berbagai bidang, termasuk pelatihan, kewirausahaan, dan pemasaran. Armashita menegaskan komitmen Kadin untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan PMI, mengatakan, "Sesuai dengan tagline dari Kementerian P2MI ‘pergi migran pulang juragan,’ Keind akan menjadikan mereka (pekerja migran) juragan-juragan yang handal."
Kerja sama antara Kementerian P2MI dan Kadin diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang lebih baik bagi PMI, mulai dari tahap persiapan keberangkatan hingga pasca kepulangan. Dengan dukungan dari sektor swasta, diharapkan program pemerintah dalam melindungi dan memberdayakan PMI dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan PMI dan menjadikan mereka sebagai agen pembangunan ekonomi nasional.
Potensi Pengembangan Usaha:
- Pelatihan dan pengembangan SDM bagi calon PMI
- Dukungan kewirausahaan bagi PMI
- Pemasaran produk PMI purna
- Kemitraan dan jaringan usaha
- Pelatihan bahasa
- Pelatihan persiapan keberangkatan PMI
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta, diharapkan program peningkatan kesejahteraan PMI dapat terwujud dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.