Bulog Pati Serap 1.040 Ton Gabah Petani Jepara, Ketahanan Pangan Terjaga
Bulog Pati berhasil menyerap 1.040 ton gabah dan beras petani Jepara dengan harga Rp6.500/kg, melampaui target awal dan menjamin ketahanan pangan nasional.

Bulog Pati Serap 1.040 Ton Gabah Petani Jepara, Ketahanan Pangan Terjaga
Perum Bulog Cabang Pati, Jawa Tengah, telah menyerap 1.040 ton gabah dan beras dari petani Kabupaten Jepara hingga pekan kedua Maret 2025. Penyerapan ini dilakukan dengan harga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP), yaitu Rp6.500 per kilogram. Penyerapan ini berlangsung di Desa Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara. Proses ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan TNI, untuk memastikan keberhasilan program ketahanan pangan nasional.
"Untuk Kabupaten Jepara, kami menargetkan penyerapan gabah dan beras petani sebanyak 13.000 ton. Sedangkan 8 persennya atau 1.040 ton terserap oleh Bulog," jelas Pimpinan Perum Bulog Pati, Nur Hardiansyah. Penyerapan gabah secara langsung dimaksimalkan pada bulan Maret dan April 2025, sejalan dengan musim panen raya.
Langkah ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk menjamin kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Bupati Jepara, Witiarso Utomo, turut memantau proses penyerapan gabah dan menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program ini. Keberhasilan penyerapan gabah ini diharapkan dapat mencegah anjloknya harga gabah di pasaran dan memberikan kepastian harga bagi petani.
Penyerapan Gabah Maksimalkan Kesejahteraan Petani
Bulog Pati bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk kecamatan, koramil, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), untuk memaksimalkan penyerapan gabah. Grup komunikasi telah dibentuk untuk menginformasikan daerah mana yang sedang panen. Hal ini memastikan Bulog dapat segera menyerap gabah petani secara tepat waktu dan efisien.
Bupati Jepara, Witiarso Utomo, menekankan pentingnya program ini sebagai wujud nyata komitmen pemerintah untuk melindungi petani. "Program unggulan dari Presiden adalah tidak ingin petani di Indonesia miskin dan gelisah ketika panen tidak ada kepastian harga yang layak, oleh karena itu pemerintah melalui Perum Bulog menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500/kg," tegasnya. Program ini dirancang untuk berkelanjutan, sehingga petani dapat selalu mendapatkan harga yang layak untuk hasil panen mereka.
Penyerapan gabah akan dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Jepara, kecuali Karimunjawa. Program ini dijadwalkan berlangsung hingga bulan April 2025, mencakup musim tanam (MT) I. Dengan demikian, petani dapat menjual hasil panen mereka dengan harga yang terjamin dan terhindar dari kerugian akibat fluktuasi harga.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Solusi Permasalahan Pupuk
Pemerintah Kabupaten Jepara memberikan dukungan penuh terhadap upaya Bulog dalam menyerap gabah petani. Program ini sejalan dengan instruksi Presiden untuk menciptakan keadilan harga bagi petani, menstabilkan harga gabah saat panen raya, dan mencegah anjloknya harga di pasaran.
Selain penyerapan gabah, Bupati Witiarso juga membahas permasalahan pupuk. Ia menjelaskan bahwa penyaluran pupuk akan dilakukan secara langsung kepada petani melalui gabungan kelompok tani (Gapoktan). Dengan sistem ini, petani tidak perlu lagi menggunakan kartu atau membeli pupuk melalui kios pengecer, sehingga diharapkan dapat mempermudah akses petani terhadap pupuk berkualitas.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Jepara juga berdialog langsung dengan para petani untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan mereka. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam membangun komunikasi yang baik dan responsif terhadap kebutuhan petani.
Program penyerapan gabah oleh Bulog ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan petani di Kabupaten Jepara dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Dengan harga yang stabil dan terjamin, petani dapat lebih fokus pada peningkatan produktivitas pertanian mereka.