Bulog Sultra Stabilkan Harga Beras Jelang Ramadhan: 3 Ribu Ton SPHP Disalurkan
Bulog Sulawesi Tenggara menyalurkan 3.000 ton beras SPHP untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan menjelang Ramadhan 1446 H/2024 M, dengan 500 ton dialokasikan khusus untuk Kendari.

Kendari, 9 Maret 2024 - Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menyalurkan 3.000 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke masyarakat. Penyaluran ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan selama bulan Ramadhan 1446 H/2024 M. Distribusi beras dilakukan setelah sempat dihentikan sementara pada 7 Februari 2025, dan akan berlangsung hingga 29 Maret 2025. Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat Sultra selama bulan suci.
Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra, Siti Mardati Saing, menjelaskan bahwa pendistribusian beras SPHP ini telah mendapat izin dari pemerintah pusat. Bulog Sultra mengimbau masyarakat agar tidak panik karena pasokan beras dipastikan cukup. "Distribusi ini dijadwalkan akan dilakukan hingga 29 Maret 2025," kata Siti Mardati Saing dalam keterangannya di Kendari, Minggu.
Bulog Sultra telah mempersiapkan 3.000 ton beras SPHP untuk seluruh wilayah di Sultra. Dari jumlah tersebut, 500 ton dialokasikan khusus untuk Kota Kendari dan akan disalurkan melalui pengecer serta pasar tradisional. Langkah antisipatif ini diambil untuk memastikan ketersediaan beras di daerah dengan tingkat konsumsi yang tinggi.
Distribusi Beras SPHP di Sulawesi Tenggara
Penyaluran beras SPHP ini difokuskan untuk memastikan keterjangkauan harga bagi masyarakat. Bulog Sultra memprioritaskan pendistribusian kepada pengecer dan program pasar murah yang bekerja sama dengan Bulog, seperti PT Pos, unit kerja Dinas Pertanian, dan Pemerintah Daerah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).
Siti Mardati Saing memastikan bahwa beras SPHP akan tetap dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan, yaitu Rp12.500 per kilogram atau Rp62.500 per 5 kilogram. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya spekulasi harga dan memastikan masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
Bulog berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran. "Jika stok ini masih kurang, Bulog siap menambah pasokan untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi," tegas Siti Mardati Saing. Pernyataan ini menunjukkan kesiapan Bulog untuk mengatasi potensi kekurangan pasokan dan menjaga stabilitas harga.
Antisipasi Lonjakan Permintaan Jelang Ramadhan
Langkah Bulog Sultra ini merupakan antisipasi terhadap potensi lonjakan permintaan beras menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Dengan memastikan ketersediaan pasokan yang cukup dan harga yang terjangkau, Bulog berharap dapat mencegah terjadinya gejolak harga dan menjamin keamanan pangan bagi masyarakat Sultra.
Distribusi beras SPHP ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi daya beli masyarakat. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki daya beli terbatas.
Ketersediaan beras SPHP dengan harga terjangkau diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan, di mana kebutuhan pangan cenderung meningkat.
Ketersediaan Beras dan Harga Terjangkau
Bulog Sultra memastikan bahwa ketersediaan beras tetap aman dan masyarakat dapat mengakses beras SPHP dengan harga terjangkau. Komitmen ini ditegaskan kembali oleh Siti Mardati Saing, yang menyatakan bahwa Bulog akan terus memantau situasi dan siap menambah pasokan jika diperlukan. Hal ini menunjukkan kesiapan Bulog dalam menghadapi berbagai kemungkinan dan memastikan terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
Dengan adanya penyaluran 3.000 ton beras SPHP ini, diharapkan stabilitas harga dan pasokan beras di Sulawesi Tenggara dapat terjaga dengan baik selama bulan Ramadhan dan seterusnya. Bulog Sultra berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan terwujudnya ketahanan pangan di daerah tersebut.
Langkah-langkah yang diambil Bulog Sultra ini patut diapresiasi sebagai upaya proaktif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadhan.