BUMD Tapsel Perkuat Ketahanan Pangan dengan Tingkatkan Produksi Telur
PT Tapanuli Selatan Membangun (TSM) berupaya tingkatkan ketahanan pangan di Tapsel dengan meningkatkan produksi telur ayam hingga 10,5 juta kg per tahun, sekaligus memberdayakan petani jagung lokal.

Medan, 19 Februari 2024 (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), PT Tapanuli Selatan Membangun (TSM), mengambil langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan daerah dengan meningkatkan pasokan telur ayam. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan telur masyarakat Tapsel dan memberdayakan sektor pertanian lokal. Direktur PT TSM, M Yunus Hutasuhut, memaparkan rencana ambisius ini di Tapsel, Sumatera Utara.
PT TSM menargetkan peningkatan produksi telur hingga mencapai 10,5 juta kilogram per tahun, atau sekitar 20 persen dari total kebutuhan telur di wilayah tersebut. "Kami menargetkan sekitar 20 persen produksi atau sekitar 10,5 juta per kilogram per tahun kebutuhan telur di wilayah ini," ujar Yunus. Langkah ini diambil sebagai upaya nyata dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Tapsel dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Peningkatan produksi telur ini dilakukan melalui pembangunan kandang ayam petelur berkapasitas 64.000 ekor. Program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan pasokan telur, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan. Lebih lanjut, pembangunan kandang ayam ini juga memberikan dampak positif terhadap sektor pertanian lokal, khususnya komoditas jagung.
Peningkatan Produksi Telur dan Dampaknya terhadap Sektor Pertanian
Program pembangunan kandang ayam petelur ini memiliki dampak signifikan terhadap sektor pertanian jagung di Tapsel. Diperkirakan, program ini akan menyerap sekitar 2.000 ton jagung pipil per tahun untuk pakan ternak, setara dengan produksi dari 348 hektare lahan jagung. Hal ini memberikan kepastian pasar bagi petani jagung lokal, yang selama ini mungkin menghadapi fluktuasi harga dan permintaan.
Lebih jauh lagi, Yunus memproyeksikan program ini akan mampu memberdayakan petani jagung hingga 500 hektare lahan per tahun. Dengan adanya jaminan harga dan volume yang stabil, petani jagung akan memiliki kepastian pendapatan dan termotivasi untuk meningkatkan produktivitas. "Bahkan, program ini diproyeksikan juga dapat memberdayakan petani jagung hingga 500 hektare lahan per tahun, dengan jaminan harga dan volume yang stabil," ucapnya.
Pembangunan kandang ayam petelur telah dimulai sejak tahun 2024 dan saat ini sedang dalam tahap penyelesaian. PT TSM optimistis produksi telur dapat dimulai pada Mei 2025. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah secara keseluruhan melalui peningkatan pendapatan petani dan pelaku usaha terkait.
Dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Elang 3 Hambalang NKRI Tapsel, Basri Siregar, memberikan apresiasi terhadap program PT TSM ini. Ia menilai program tersebut sangat mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Program MBG bertujuan untuk meningkatkan asupan protein masyarakat, dan program PT TSM ini dinilai sebagai langkah konkrit dalam mendukung tujuan tersebut.
"Program TSM ini langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto sebagai bentuk dukungan lembaganya agar mendapat dukungan luas," tutur Basri Siregar. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, sangat penting untuk keberhasilan program ini dan untuk memastikan keberlanjutannya dalam jangka panjang. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Tapsel.
Secara keseluruhan, program peningkatan produksi telur oleh PT TSM merupakan langkah inovatif yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Tapsel. Integrasi program ini dengan sektor pertanian lokal, khususnya komoditas jagung, menunjukkan komitmen yang kuat dalam membangun perekonomian daerah yang berkelanjutan dan berkeadilan.