BUMD Tapsel Garap Kapur Tohor, Raup Potensi Pendapatan hingga Rp200 Miliar!
PT Tapanuli Selatan Membangun (TSM) kembangkan kapur tohor dan budidaya ayam petelur sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) baru di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, dengan potensi pendapatan hingga ratusan miliar rupiah.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? PT Tapanuli Selatan Membangun (TSM), BUMD Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, mengembangkan usaha kapur tohor dan budidaya ayam petelur sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) baru. Direktur PT TSM, M Yunus Hutasuhut, mengumumkan rencana ini di Sipirok pada Jumat, 21 Maret. Langkah ini diambil karena kebutuhan kapur tohor yang tinggi dari sektor pertambangan emas, khususnya Tambang Emas Martabe Batang Toru, yang selama ini dipenuhi dari luar daerah. Potensi keuntungan yang besar dan kontribusi terhadap perekonomian daerah menjadi alasan utama pengembangan ini.
Pabrik kapur tohor direncanakan beroperasi tahun depan, dengan proyeksi pendapatan mencapai Rp53 miliar per tahun dan berpotensi meningkat hingga Rp200 miliar pada tahun 2030. Selain itu, pengembangan budidaya ayam petelur bertujuan untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat, khususnya dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) nasional, serta mendukung petani jagung lokal.
Kedua proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Tapanuli Selatan. Dengan investasi yang dimulai tahun ini, PT TSM optimistis dapat mencapai target pendapatan dan berkontribusi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
Ekspansi Bisnis Kapur Tohor: Prospek Cerah Pendapatan Daerah
PT TSM melihat peluang besar dalam bisnis kapur tohor. Selama ini, Tambang Emas Martabe Batang Toru mengimpor kapur tohor dalam jumlah besar dari Padalarang, Jawa Barat. Hal ini mengindikasikan tingginya permintaan dan potensi pasar yang menjanjikan bagi Tapanuli Selatan. Dengan membangun pabrik kapur tohor di daerah, PT TSM berharap dapat memenuhi kebutuhan lokal dan bahkan mengekspor ke daerah lain.
Investasi pembangunan pabrik kapur tohor akan dimulai pada tahun 2024, dan ditargetkan mulai berproduksi pada tahun 2025. Proyeksi pendapatan yang fantastis, mencapai Rp53 miliar per tahun dan berpotensi mencapai Rp200 miliar pada tahun 2030, menjadi daya tarik utama investasi ini. Keberhasilan proyek ini akan menjadi bukti nyata kontribusi BUMD dalam meningkatkan pendapatan asli daerah.
Langkah strategis ini sejalan dengan upaya Pemkab Tapanuli Selatan dalam mencari sumber pendapatan baru dan mengurangi ketergantungan pada sektor lain. Dengan potensi pendapatan yang signifikan, pengembangan kapur tohor diyakini akan memberikan dampak positif yang besar bagi perekonomian daerah.
Budi Daya Ayam Petelur: Mendukung Program MBG dan Petani Jagung
Selain pengembangan kapur tohor, PT TSM juga fokus pada pengembangan budi daya ayam petelur. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan telur di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), terutama dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang semakin meningkatkan permintaan telur. Dengan 64.000 ekor ayam petelur, PT TSM menargetkan produksi 30 juta butir telur per tahun atau sekitar 1.920 ton.
Proyeksi pendapatan dari budi daya ayam petelur ini mencapai Rp48 miliar per tahun. Tidak hanya itu, program ini juga akan memberikan dampak positif bagi petani jagung lokal. PT TSM memproyeksikan serapan hasil pertanian jagung senilai Rp9,4 miliar per tahun dari lahan seluas 400 hektare. Hal ini menunjukkan sinergi positif antara program BUMD dan sektor pertanian lokal.
Program budi daya ayam petelur ini juga diharapkan dapat menekan harga telur di pasaran dan memastikan ketersediaan telur yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga memberikan manfaat sosial bagi masyarakat Tapanuli Selatan.
Kedua proyek andalan PT TSM ini, pengembangan kapur tohor dan budi daya ayam petelur, menunjukkan komitmen BUMD dalam meningkatkan pendapatan asli daerah dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Tapanuli Selatan. Dengan perencanaan yang matang dan pengelolaan yang efektif, kedua proyek ini berpotensi besar untuk sukses dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi daerah.