BUMN Makin Bersih Usai Penindakan Korupsi Minyak Mentah: NCID Yakin!
Direktur NCID, Jajat Nurjaman, optimis BUMN akan semakin bersih setelah tuntasnya penanganan kasus korupsi minyak mentah yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun.

Jakarta, 1 Maret 2024 (ANTARA) - Direktur Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman, menyatakan keyakinannya bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan semakin bersih setelah aparat penegak hukum menyelesaikan kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang periode 2018-2023.
Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, Jajat Nurjaman mengungkapkan, "Dengan adanya tindakan tegas seperti ini, BUMN kita akan semakin bersih dan profesional, sehingga kepercayaan masyarakat luas terhadap institusi negara akan meningkat."
Ia juga menyampaikan keprihatinannya atas dugaan korupsi yang ditaksir merugikan negara hingga Rp193,7 triliun. Kasus ini melibatkan sejumlah pihak penting, termasuk Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan (RS), dan pengusaha swasta, di antaranya Muhammad Kerry Andrianto Riza, putra pengusaha minyak ternama, Muhammad Riza Chalid.
Langkah Tegas Presiden Prabowo dalam Memberantas Korupsi
Jajat Nurjaman menilai pengungkapan kasus ini sebagai indikasi seriusnya masalah korupsi di sektor energi Indonesia. Namun, ia juga melihatnya sebagai momentum optimisme atas langkah-langkah tegas pemerintah dalam memberantas korupsi. Ia menekankan komitmen Presiden Prabowo dalam menindak tegas para pelaku korupsi tanpa pandang bulu.
Jajat mengatakan, "Presiden tidak hanya menargetkan 'raja-raja kecil', tetapi juga 'raja besar' yang selama ini mungkin dianggap untouchable. Ini adalah bukti nyata bahwa di bawah kepemimpinannya, hukum benar-benar ditegakkan."
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung penuh upaya pemerintah dalam memberantas korupsi. "Ini adalah perjuangan kita bersama. Mari kita kawal dan dukung langkah-langkah pemerintah demi Indonesia yang lebih baik," ajaknya.
Sembilan Tersangka Kasus Korupsi Minyak Mentah
Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023. Para tersangka tersebut meliputi:
- Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
- Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
- Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
- Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
- Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
- Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga
- Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa
- Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim
- Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
Penanganan kasus ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas di BUMN, khususnya di sektor energi. Kepercayaan publik terhadap BUMN dan pemerintahan menjadi kunci keberhasilan pembangunan nasional.