Bupati Agam Ajak Perantau Bangun Daerah, Siapkan Generasi Emas 2045
Bupati Agam mengajak perantau untuk berperan aktif membangun daerah, khususnya dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045 melalui program unggulan "Bangkik dari Surau".

Bupati Agam, Sumatera Barat, Benni Warlis, mengajak seluruh perantau Agam untuk berpartisipasi aktif membangun daerah, khususnya dalam mempersiapkan generasi muda yang unggul dan siap menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045. Ajakan ini disampaikan pada Senin di Lubuk Basung, menekankan pentingnya kontribusi perantau, baik berupa dukungan moril maupun material, untuk kemajuan Kabupaten Agam. Perantau, baik yang berada di Padang maupun di seluruh Indonesia, dianggap sebagai aset penting dalam percepatan pembangunan daerah.
Benni Warlis menyatakan bahwa perantau Agam memiliki potensi besar untuk mempercepat pembangunan kampung halaman. Ia menekankan pentingnya sinergi antara perantau (rantau) dan masyarakat di Agam (ranah) sebagai kunci utama dalam pembangunan. "Hubungan ranah dengan rantau adalah sebuah kekuatan. Ini bisa menjadi kunci untuk mempercepat pembangunan kampung," ujarnya. Bupati juga mengajak perantau untuk mendukung program unggulan Pemerintah Kabupaten Agam yang diluncurkan awal Ramadhan lalu, yaitu program 'Bangkik dari Surau' atau 'Bangkit dari Mushalla'.
Program 'Bangkik dari Surau' ini difokuskan untuk mencetak generasi muda Agam yang cerdas, berkarakter, berdaya saing, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Bupati mengakui bahwa Agam memiliki banyak tokoh hebat yang telah berkiprah di tingkat nasional bahkan internasional. Namun, ia juga menyadari bahwa tantangan di masa depan akan semakin besar, sehingga perlu dipersiapkan generasi penerus yang mampu menjawab tantangan tersebut dan berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. "Kita harus menyiapkan generasi yang mampu menjawab tantangan zaman, menuju Indonesia Emas 2045," tegas Benni Warlis.
Peran Perantau dalam Membangun Agam
Perantau Agam, yang tersebar di berbagai penjuru tanah air, bahkan mancanegara, memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan Kabupaten Agam. Kontribusi mereka tidak hanya terbatas pada aspek finansial, tetapi juga dalam hal transfer ilmu pengetahuan, teknologi, dan jaringan yang luas. Keterlibatan perantau dalam program-program pemerintah daerah akan sangat membantu percepatan pembangunan di berbagai sektor, mulai dari infrastruktur hingga pengembangan sumber daya manusia.
Program 'Bangkik dari Surau' diharapkan dapat menjadi wadah bagi perantau untuk menyalurkan kontribusi mereka dalam membangun generasi muda Agam. Program ini menekankan pada pembinaan karakter dan peningkatan kualitas pendidikan generasi muda, sehingga mereka memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi persaingan global. Dengan dukungan perantau, program ini diharapkan dapat berjalan dengan optimal dan mencapai tujuannya.
Selain program 'Bangkik dari Surau', perantau juga dapat berkontribusi dalam berbagai program pembangunan lainnya di Kabupaten Agam. Mereka dapat berperan sebagai mentor, konsultan, atau bahkan investor dalam berbagai proyek pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Agam. Partisipasi aktif perantau sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Agam yang lebih maju dan sejahtera.
Silaturahmi Ranah dan Rantau
Halal Bihalal Kerukunan Keluarga Luhak Agam (KKLA) Sumatera Barat yang diselenggarakan di GOR UNP Padang pada Minggu, 20 April 2024, menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi antara masyarakat Agam di ranah dan perantau di rantau. Acara ini menjadi wadah bagi perantau untuk berkumpul, bertukar informasi, dan menjalin kerja sama dalam rangka pembangunan daerah.
Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membangun sinergi dan kolaborasi yang kuat antara ranah dan rantau. Dengan terjalinnya komunikasi dan kerja sama yang baik, pembangunan Kabupaten Agam akan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Halal Bihalal KKLA juga menjadi ajang untuk memperkenalkan program-program pemerintah daerah kepada perantau dan mengajak mereka untuk berpartisipasi aktif.
Momentum halal bihalal ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat bagi perantau untuk lebih aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah. Dengan dukungan dan partisipasi perantau, Kabupaten Agam akan semakin maju dan berkembang, serta mampu mencetak generasi muda yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Sebagai penutup, kolaborasi antara pemerintah daerah dan perantau Agam merupakan kunci utama dalam mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan. Dengan sinergi yang kuat, Kabupaten Agam akan semakin maju dan sejahtera, serta mampu melahirkan generasi emas yang siap menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045.