Cegah Inflasi Jelang Lebaran, Palangka Raya Gelar Operasi Pasar Murah
Pemerintah Kota Palangka Raya menggelar operasi pasar murah untuk menekan harga sembako dan mencegah inflasi menjelang Idul Fitri 1446 H, dengan strategi 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Palangka Raya, Kalimantan Tengah, kembali berjuang melawan ancaman inflasi. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah, Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya gencar melaksanakan operasi pasar (opsar) murah di berbagai titik. Langkah ini bertujuan untuk menekan harga bahan pokok dan memastikan masyarakat tetap dapat mengakses sembako dengan harga terjangkau. Operasi pasar ini dilakukan sebagai respon atas potensi kenaikan harga menjelang hari raya.
Inisiatif ini diprakarsai oleh Kepala DPKUKMP Palangka Raya, Samsul Rizal. Beliau menjelaskan bahwa operasi pasar murah ini merupakan bagian penting dari strategi pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah inflasi. Program ini juga bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang perayaan Idul Fitri.
Sasaran utama dari operasi pasar murah ini adalah masyarakat Palangka Raya. Dengan menyediakan paket sembako murah, pemerintah berharap dapat membantu warga memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar. Langkah ini dinilai sangat strategis mengingat potensi lonjakan harga di pasar tradisional menjelang hari raya.
Operasi Pasar Murah: Strategi Jitu Tekan Inflasi
Paket sembako murah yang ditawarkan dalam operasi pasar ini terdiri dari beras premium 5 kg, gula pasir 2 kg, dan minyak goreng kemasan refill 2 liter. Paket lengkap ini dijual dengan harga subsidi pemerintah sebesar Rp100.000 per paket. Harga yang sangat terjangkau ini diharapkan dapat meringankan beban pengeluaran masyarakat.
Hingga saat ini, operasi pasar murah telah dilaksanakan di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Tanjung Pinang dan Pahandut. Namun, Samsul Rizal menegaskan bahwa kegiatan ini akan terus diintensifkan dan diperluas ke daerah-daerah lain, terutama di wilayah yang jauh dari pusat kota. Hal ini bertujuan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat Palangka Raya.
"Untuk titik kegiatan opsar ini juga akan kami tingkatkan lagi ke sejumlah tempat, terutama daerah yang jauh dari perkotaan," kata Samsul Rizal.
Strategi 4K: Kunci Pengendalian Inflasi
Pemerintah Kota Palangka Raya menerapkan strategi 4K dalam pengendalian inflasi. Keempat K tersebut adalah Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi yang efektif. Operasi pasar murah merupakan salah satu implementasi nyata dari strategi keterjangkauan harga.
Strategi ini difokuskan pada komoditas pangan strategis seperti beras, gula pasir, dan minyak goreng. Komoditas-komoditas ini dipilih karena memiliki potensi besar untuk memicu inflasi jika harganya mengalami kenaikan. Dengan menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, dan kelancaran distribusi, diharapkan inflasi dapat dikendalikan dengan efektif.
"Di mana pasar murah dan operasi pasar itu berfokus pada komoditas pangan strategis yang terdiri dari, beras, gula pasir, minyak goreng dan komoditas pangan lainnya yang dapat berpotensi menyebabkan inflasi," tutur Samsul Rizal.
Operasi pasar murah dan pasar penyeimbang menjadi strategi utama pemerintah dalam pengendalian inflasi di tahun 2025, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan sembako bagi masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Dengan adanya komitmen dan strategi yang terukur, diharapkan masyarakat Palangka Raya dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang tanpa perlu khawatir akan kenaikan harga sembako yang signifikan. Operasi pasar murah ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan warganya.