Cilandak Timur Bebas DBD: Kerja Keras Jumantik dan Pemkot Jaksel Berbuah Manis
Pemerintah Kota Jakarta Selatan memastikan tidak ada kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Cilandak Timur berkat kerja keras kader Jumantik dan program Gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk.

Jakarta, 11 April 2025 - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) berhasil mempertahankan Cilandak Timur dari ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD). Sukses ini diraih berkat kerja keras kader Jumantik dan pelaksanaan Gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di RW 07, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu. Keberhasilan ini menunjukkan dampak nyata dari kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit.
Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, menyatakan bahwa hingga pekan kedua April 2025, tidak tercatat satupun kasus DBD di Cilandak Timur. Pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras dan dedikasi seluruh pihak yang terlibat. "Memasuki pekan kedua April 2025 ini tidak ada kasus DBD di Cilandak Timur," ungkap Munjirin saat meninjau lokasi kegiatan di Cilandak Timur, Jumat.
Munjirin memberikan apresiasi tinggi kepada warga, khususnya para kader Jumantik yang telah menjalankan tugasnya dengan baik dan konsisten. Ia berharap semangat dan dedikasi ini terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan dengan mengajak warga untuk menjadi Jumantik mandiri di rumah masing-masing. "Hasil ini tentunya tidak terlepas dari peran seluruh kader Jumantik dan pihak kesehatan yang bekerja dengan baik, seminggu dua kali melakukan PSN ke rumah-rumah warga," ujarnya.
Gebyar PSN dan Angka Bebas Jentik (ABJ)
Gebyar PSN di RW 07, Cilandak Timur, telah menjangkau 101 rumah hingga pagi hari pelaksanaan kegiatan. Meskipun demikian, Kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Sri Rejeki Amelia, melaporkan masih ditemukan lima rumah yang terdapat jentik nyamuk. Meskipun demikian, angka ini menunjukkan keberhasilan yang signifikan, dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) mencapai 95 persen.
Sri Rejeki Amelia menambahkan bahwa kasus DBD di Kecamatan Pasar Minggu mengalami penurunan drastis. Dari 17 kasus pada bulan Maret 2025, angka tersebut turun menjadi 0 kasus pada bulan April 2025. "Semoga hasil ini akan terus bertahan, untuk mempertahankan itu semua maka dibutuhkan kerja sama yang baik dari semua unsur," katanya. Penurunan signifikan ini menunjukkan efektivitas program PSN dan peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Pemkot Jaksel berharap keberhasilan di Cilandak Timur dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi wilayah lain di Jakarta Selatan. Dengan terus menggencarkan PSN dan meningkatkan kesadaran masyarakat, diharapkan Jakarta Selatan dapat menjadi kawasan yang bebas dari penyakit DBD.
Pentingnya Peran Jumantik Mandiri
Salah satu kunci keberhasilan dalam memberantas DBD adalah peran aktif masyarakat sebagai Jumantik mandiri. Dengan memeriksa lingkungan sekitar rumah masing-masing secara rutin dan melakukan PSN secara berkala, masyarakat dapat mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD. Pemkot Jaksel terus mendorong partisipasi aktif warga melalui sosialisasi dan pelatihan.
Langkah-langkah sederhana seperti membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat wadah yang dapat menampung air, dan menguras bak mandi secara teratur dapat sangat efektif dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk. Partisipasi aktif masyarakat merupakan faktor krusial dalam keberhasilan program pemberantasan DBD.
Pemkot Jaksel berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi program PSN di seluruh wilayah Jakarta Selatan. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, petugas kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit DBD.
Keberhasilan di Cilandak Timur membuktikan bahwa dengan kerja keras, komitmen, dan kerjasama yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan aman dari ancaman penyakit DBD. Semoga keberhasilan ini dapat menginspirasi wilayah lain untuk menerapkan strategi serupa.