Kasus Demam Berdarah di Dompu Menurun, Pemkab Klaim PSN Berhasil
Penurunan kasus demam berdarah dengue di Kabupaten Dompu, NTB, diklaim Pemkab berkat gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan kesadaran masyarakat, meskipun status KLB belum dicabut.

Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan penurunan signifikan kasus demam berdarah dengue (DBD). Penurunan ini diklaim berkat upaya gencar pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan meningkatnya kesadaran masyarakat. Meskipun demikian, status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Dompu belum dicabut.
Kepala Bidang Pelayanan, Pencegahan, dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Dompu, Maria Ulfah, menyatakan bahwa jumlah kasus harian DBD saat ini jauh lebih rendah dibandingkan target. "Saat ini suspek yang ditemukan hanya tiga, sedangkan target hariannya 5,1. Kasusnya pun 1-2 saja," ungkap Maria dalam pernyataan resminya pada Rabu, 26 Maret 2025.
Meskipun angka kasus menurun, Ulfah mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Musim hujan yang masih berlangsung menciptakan kondisi ideal untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, penyebab utama DBD. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama setelah periode hujan yang panjang.
Gerakan PSN dan Peran Bupati
Ulfah menjelaskan bahwa keberhasilan penurunan kasus DBD tak lepas dari keserentakan dan kesadaran masyarakat dalam melakukan PSN. Semua kecamatan di Dompu telah melakukan rapat koordinasi dan aktif menggalakkan gerakan ini di tengah masyarakat. Pemerintah Dompu berharap gerakan PSN tidak hanya dilakukan saat terjadi peningkatan kasus, tetapi menjadi upaya berkelanjutan untuk memutus mata rantai penularan.
Lebih lanjut, Ulfah juga menyoroti peran penting Bupati Dompu, Bambang Firdaus, dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. "Aksi-aksi sosial yang diinisiasi dan dicontohkan Bupati sangat berpengaruh saat ini, sehingga di mana-mana mulai tumbuh kesadaran kolektif masyarakat untuk membersihkan lingkungan baik secara pribadi maupun kelompok," ujarnya. Keteladanan Bupati tersebut dinilai sangat efektif dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat.
Meskipun upaya pemberantasan nyamuk berjalan efektif, status KLB DBD di Dompu masih tetap berlaku sejak ditetapkan pada 30 Januari 2025. Ulfah menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada fakta bahwa kasus harian DBD, meskipun terus menyusut, masih ditemukan. "Kasus harian masih ditemukan, meski terus menyusut. Itu alasan (pemerintah daerah) kenapa belum mencabut status kejadian luar biasa," jelasnya.
Data Kasus DBD di Kabupaten Dompu
Hingga 24 Maret 2025, Dinas Kesehatan Dompu mencatat total 318 kasus DBD. Berikut rincian penyebaran kasus berdasarkan Puskesmas:
- Puskesmas Nangakara: 31 kasus
- Puskesmas Kilo: 26 kasus
- Puskesmas Rasabou: 10 kasus
- Puskesmas Soriutu: 18 kasus
- Puskesmas Kempo: 20 kasus
- Puskesmas Calabai: 23 kasus (1 meninggal dunia)
- Puskesmas Ranggo: 28 kasus (1 meninggal dunia)
- Puskesmas Kota: 51 kasus
- Puskesmas Dompu Barat: 86 kasus
- Puskesmas Dompu Timur: 25 kasus
Meskipun kasus DBD di Dompu mengalami penurunan, kewaspadaan dan upaya pencegahan tetap penting dilakukan. Gerakan PSN yang masif dan kesadaran masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menekan angka kasus DBD di masa mendatang.