Ditjenpas Aceh Tindak Tegas Penyalahgunaan Narkoba di Lapas dan Rutan
Kantor Wilayah Ditjenpas Aceh menindak tegas narapidana dan petugas yang terlibat penyalahgunaan narkoba di lapas dan rutan Aceh, dengan sanksi mulai dari penempatan di sel khusus hingga pemindahan ke lapas luar daerah.

Banda Aceh, 15 Februari 2024 - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Aceh menunjukkan sikap tegas terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan) di Aceh. Tidak ada toleransi bagi warga binaan maupun petugas yang terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut.
Sikap Tegas Ditjenpas Aceh terhadap Narkoba
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Aceh, Yan Rusmanto, menyatakan komitmennya untuk memberantas narkoba di semua lapas dan rutan di wilayah kerjanya. "Kami tidak menoleransi penyalahgunaan narkoba baik di lapas maupun rutan. Petugas maupun warga binaan yang terlibat narkoba pasti ditindak tegas," tegas Yan Rusmanto dalam pernyataan resminya di Banda Aceh, Sabtu lalu.
Pihaknya telah meningkatkan pengawasan untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkotika, zat adiktif, dan obat-obatan terlarang lainnya. Upaya ini melibatkan pengawasan ketat terhadap aktivitas di dalam lapas dan rutan, serta pemeriksaan berkala terhadap warga binaan dan petugas.
Penindakan di Lapas Kelas IIB Kutacane
Sebagai contoh nyata komitmen tersebut, Ditjenpas Aceh telah melakukan penindakan tegas di Lapas Kelas IIB Kutacane, Aceh Tenggara. Beberapa warga binaan yang terbukti terlibat penyalahgunaan narkoba telah dijatuhi sanksi. Sanksi yang diberikan beragam, mulai dari penempatan di sel khusus, pencatatan sanksi di buku register F, hingga pemindahan ke lapas di luar daerah. Hal ini bertujuan untuk mencegah peredaran narkoba lebih lanjut dan memberikan efek jera.
Tidak hanya warga binaan, petugas Lapas Kelas IIB Kutacane yang terlibat juga telah diperiksa secara mendalam dan diberikan sanksi tegas. Langkah ini menunjukkan bahwa Ditjenpas Aceh tidak pandang bulu dalam menindak siapapun yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Pentingnya Kerja Sama dalam Memberantas Narkoba
Yan Rusmanto juga mengajak seluruh insan pemasyarakatan untuk bahu-membahu memberantas narkoba. "Kami mengajak insan pemasyarakatan untuk bersama-sama memberantas dan memerangi narkoba dalam rangka mendukung serta menyukseskan program-program pemerintah," imbuhnya. Kerja sama yang solid antara petugas, warga binaan, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan lapas dan rutan yang bersih dari narkoba.
Ditjenpas Aceh menyadari bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan masalah serius yang memerlukan penanganan komprehensif. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penindakan akan terus ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan lapas dan rutan yang aman dan kondusif.
Langkah-langkah Pencegahan Ditjenpas Aceh
Selain penindakan tegas, Ditjenpas Aceh juga berupaya meningkatkan langkah-langkah pencegahan. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain: peningkatan pengawasan, pemeriksaan berkala, penyuluhan dan edukasi kepada warga binaan tentang bahaya narkoba, serta kerja sama dengan pihak terkait seperti BNN dan kepolisian.
Dengan komitmen dan langkah-langkah yang telah dilakukan, diharapkan Ditjenpas Aceh dapat menciptakan lingkungan lapas dan rutan yang bebas dari narkoba dan berkontribusi pada upaya pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
Ke depannya, Ditjenpas Aceh akan terus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum untuk memastikan tidak ada lagi kasus penyalahgunaan narkoba di lingkungan lapas dan rutan. Komitmen ini merupakan bagian dari upaya menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih baik dan berkeadilan.