DJKN Lampung Capai Rekor PNBP Rp1,4 Triliun di 2024
Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu berhasil melampaui target penerimaan PNBP tahun 2024 dengan capaian Rp1,4 triliun, didorong kinerja positif dari berbagai sektor seperti pendidikan dan pengelolaan aset.
Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Lampung dan Bengkulu berhasil mencatatkan realisasi penerimaan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang mengesankan di tahun 2024, yakni mencapai Rp1,4 triliun. Capaian ini melampaui target yang ditetapkan, sekaligus menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu, Nikodemus Sigit Rahardjo, memaparkan bahwa realisasi PNBP tersebut mencapai 140,45 persen dari pagu anggaran dan tumbuh 0,24 persen year-on-year. Sukses ini ditopang oleh kinerja positif berbagai sektor penerimaan PNBP.
Salah satu kontributor utama adalah PNBP selain BLU (Badan Layanan Umum) yang mencapai Rp785,5 miliar. Dari jumlah tersebut, penerimaan biaya pendidikan di Institut Teknologi Sumatera (Itera) memberikan kontribusi signifikan sebesar Rp152,73 miliar. Selain itu, uang pengganti tindak pidana korupsi dari Kejaksaan Negeri Bandarlampung juga turut menyumbang sebesar Rp44,62 miliar.
Sementara itu, PNBP dari BLU juga menunjukkan performa yang baik dengan total capaian Rp690,87 miliar. Universitas Lampung menjadi penyumbang terbesar dengan pendapatan Rp389,78 miliar, diikuti UIN Raden Inten Bandarlampung (Rp147,30 miliar) dan Rumah Sakit Bhayangkara Bandarlampung (Rp57,92 miliar), semuanya berasal dari jasa layanan pendidikan dan kesehatan.
Lebih rinci lagi, realisasi PNBP dari aset mencapai Rp18,64 miliar, PNBP piutang Rp14 juta, dan PNBP lelang Rp11,58 miliar. Secara keseluruhan, optimalisasi aset, piutang, dan lelang berkontribusi sebesar Rp30,36 miliar, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 18,29 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai faktor. Realisasi PNBP aset misalnya, naik signifikan sebesar 23,70 persen year-on-year, terutama berkat pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik negara (BMN). PNBP lelang juga tumbuh positif sebesar 11,36 persen, didorong oleh PMK 112/2023, re-engineering portal lelang, dan membaiknya kondisi pasar.
Meskipun demikian, terdapat satu sektor yang mengalami penurunan. PNBP Penyelesaian Piutang Negara mengalami kontraksi sebesar 29,47 persen year-on-year. Penurunan ini disebabkan oleh program keringanan utang yang mengurangi sisa saldo utang sebagai basis perhitungan PNBP.
Kesimpulannya, Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu berhasil menutup tahun 2024 dengan pencapaian luar biasa dalam hal penerimaan PNBP. keberhasilan ini menjadi bukti efektifitas strategi pengelolaan aset dan piutang negara serta kerjasama antar lembaga.