DKPP Kota Madiun Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Kemasan Kaleng dan Pelatihan Olahan Ikan
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun memfasilitasi UMKM dengan kemasan kaleng gratis dan pelatihan olahan ikan untuk meningkatkan nilai ekonomi produk lokal.

Kota Madiun, Jawa Timur, 18 Maret 2024 – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun memberikan angin segar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. DKPP menginisiasi program fasilitasi pengemasan produk UMKM menggunakan kaleng, serta pelatihan pengolahan ikan untuk meningkatkan daya saing dan nilai ekonomi produk-produk lokal. Program ini diluncurkan sebagai upaya untuk meningkatkan taraf hidup para pelaku UMKM dan menyediakan produk-produk berkualitas bagi masyarakat Kota Madiun.
Kepala DKPP Kota Madiun, Totok Sugiarto, menjelaskan bahwa program pengalengan produk ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk UMKM. Penggunaan kaleng dinilai mampu meningkatkan daya simpan produk hingga tiga bulan. "Selain memperindah penampilan, pengalengan juga berfungsi agar produk lebih awet. Biasanya tahan sampai tiga bulan. Karena setelah produk dimasukkan dan ditutup, kaleng dimasukkan dalam alat steril," ujar Totok dalam keterangannya di Madiun, Selasa.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi DKPP untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM. Dengan kemasan yang lebih menarik dan higienis, diharapkan produk-produk UMKM Kota Madiun mampu bersaing di pasar yang lebih luas, baik di tingkat lokal maupun regional.
Fasilitas Pengalengan dan Syaratnya
DKPP Kota Madiun menyediakan 1.000 kaleng secara gratis bagi pelaku UMKM yang ingin memanfaatkan program ini. Namun, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para pelaku UMKM yang ingin mendapatkan fasilitas tersebut. Salah satu syarat utama adalah kepatuhan terhadap regulasi pemasaran produk, seperti kepemilikan izin usaha, sertifikasi industri, sertifikasi halal, dan perizinan lainnya yang relevan. Hal ini bertujuan untuk memastikan kualitas dan keamanan produk yang dikemas.
Program ini difokuskan pada produk-produk seperti sambal pecel, bumbu, aneka sambal, dan rendang. DKPP berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku UMKM di Kota Madiun.
Tidak hanya itu, DKPP juga menekankan pentingnya inovasi dan pengembangan produk. Dengan kemasan yang lebih baik, diharapkan produk-produk UMKM Kota Madiun dapat semakin diminati oleh konsumen.
Pelatihan UMKM Berbasis Olahan Ikan
Sebagai upaya untuk lebih memberdayakan UMKM, DKPP Kota Madiun juga akan menyelenggarakan pelatihan UMKM berbasis bahan olahan ikan. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pelaku UMKM dalam mengolah ikan menjadi produk-produk yang bernilai ekonomis tinggi.
Saat ini, terdapat sekitar 25 pelaku UMKM berbasis olahan ikan yang berada di bawah binaan DKPP. Totok Sugiarto berharap pelatihan ini dapat meningkatkan jumlah dan kualitas produk olahan ikan di Kota Madiun, sehingga dapat meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat.
Pelatihan ini direncanakan akan dimulai sekitar minggu ketiga setelah Lebaran. Totok mengimbau para pelaku UMKM untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi produknya. "Saya harap pelaku UMKM bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan nilai ekonomi produknya," katanya.
Dengan adanya program fasilitasi pengemasan dan pelatihan ini, DKPP Kota Madiun menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Kota Madiun. Harapannya, program ini dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kota Madiun secara keseluruhan.