KKP Berdayakan Istri Nelayan Tangerang Lewat Pelatihan Wirausaha
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melatih 20 istri nelayan di Tangerang dalam pengolahan ikan untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan mengurangi ketergantungan pada hasil tangkapan.

Tangerang, Banten - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan dan keluarga mereka. Baru-baru ini, KKP memberikan pelatihan pengolahan ikan kepada 20 istri nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Citeuis, Tangerang, Banten. Para istri nelayan ini terdampak pembangunan pagar laut di wilayah tersebut.
Pelatihan yang diselenggarakan pada 15 Februari 2024 ini merupakan bagian dari program diversifikasi usaha KKP. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Lotharia Latif, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memberdayakan istri nelayan agar bisa menjadi pelaku usaha di sektor perikanan, mengurangi ketergantungan ekonomi pada hasil tangkapan suami, dan meningkatkan pendapatan keluarga.
Kerja Sama dan Fokus Pelatihan
Kerja sama dengan GEF-6 dan Project Coastal Fisheries Initiative (CFI) menjadi kunci keberhasilan pelatihan ini. CFI mereplikasi praktik terbaik dalam meningkatkan keterampilan nelayan dan istri nelayan dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan. Fokus pelatihan diarahkan pada peningkatan keterampilan pengolahan hasil perikanan, khususnya dalam pembuatan bakso ikan dan kerupuk ikan tenggiri.
Para peserta pelatihan dibimbing oleh instruktur dari PT. Sri Juwana Makmur, sebuah UMKM lokal di Tangerang. Lotharia menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai langkah konkret untuk mendorong kemandirian ekonomi keluarga nelayan. Bukan hanya sekedar pelatihan, tetapi juga bekal keterampilan untuk mengolah hasil laut menjadi produk berkualitas tinggi dan kompetitif di pasar.
Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing
Dengan keterampilan baru ini, diharapkan istri nelayan dapat menciptakan peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan keluarga. Mereka tak lagi hanya bergantung pada penghasilan suami dari hasil melaut. Program ini juga sejalan dengan program strategis nasional untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis perikanan.
Lotharia menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan berdampak positif bagi ekonomi lokal dan sektor perikanan nasional. Dengan semakin banyaknya keluarga nelayan yang mampu mengolah hasil perikanan secara berkelanjutan, diharapkan akan tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di sektor ini. KKP berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk memberdayakan keluarga nelayan.
Harapan dan Kesan Peserta
Salah satu peserta pelatihan, Darni, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan ini memberikan ilmu baru dan keterampilan praktis dalam mengolah ikan menjadi produk bernilai tambah seperti bakso dan kerupuk. Ia berharap dapat langsung mempraktikkan ilmu yang didapat untuk memulai usaha mandiri.
"Ini pertama kali saya ikut kegiatan pelatihan seperti ini, jujur sangat senang karena pelatihannya seru dan berikan ilmu baru untuk mengolah ikan jadi sesuatu yang lebih bernilai seperti bakso dan kerupuk," ujar Darni.
Kesimpulan
Pelatihan pengolahan ikan bagi istri nelayan di Tangerang merupakan contoh nyata komitmen KKP dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan dan keluarganya. Dengan memberikan keterampilan dan pengetahuan baru, KKP berharap dapat memberdayakan keluarga nelayan agar lebih mandiri secara ekonomi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Program ini juga menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam sektor perikanan.