Kulon Progo Berikan Sertifikat Keamanan Pangan untuk Produk Olahan Ikan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo menyerahkan sertifikat keamanan pangan kepada Poklahsar untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk olahan ikan di pasar.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah menyerahkan sertifikat keamanan pangan kepada dua kelompok pengolah dan pemasar hasil olahan ikan (Poklahsar). Penyerahan sertifikat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing di pasar. Penyerahan dilakukan pada Senin di Kulon Progo, dan melibatkan Poklahsar Mekar Sari dari Kalurahan Banaran dan Poklahsar Mina Bugel Peni dari Kalurahan Bugel.
Kepala DKP Kulon Progo, Trenggono, menjelaskan bahwa sertifikat keamanan pangan (SKP) ini diterbitkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17/PERMEN-KP/2019. SKP menjamin bahwa produk perikanan yang dihasilkan aman, bermutu, dan layak konsumsi. Proses mendapatkan SKP ini cukup ketat, meliputi evaluasi dan pemeriksaan aspek sanitasi, higiene, dan manajemen mutu.
Tujuan utama pemberian SKP ini adalah untuk menjamin keamanan pangan bagi masyarakat Kulon Progo. DKP Kulon Progo menargetkan seluruh unit pengolahan ikan (UPI), baik kelompok maupun individu, untuk memiliki SKP. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperluas pasar produk olahan ikan lokal.
Pentingnya Sertifikasi Keamanan Pangan bagi Poklahsar
Trenggono menambahkan bahwa hingga tahun 2024, DKP Kulon Progo telah menerbitkan 28 sertifikat SKP. Jumlah ini masih sedikit dibandingkan dengan total 96 kelompok Poklahsar dan dua asosiasi Poklahsar yang ada di Kulon Progo. Oleh karena itu, DKP mendorong seluruh Poklahsar yang melakukan pengolahan hasil perikanan untuk memprioritaskan pengurusan SKP.
Poklahsar di Kulon Progo terbagi menjadi dua jenis: kelompok pengolahan dan kelompok pemasaran. Kelompok pengolahan berfokus pada pengubahan bentuk dan nilai tambah produk perikanan, misalnya pembuatan keripik ikan. Sementara kelompok pemasaran fokus pada penjualan produk perikanan, baik segar maupun olahan. Meskipun kedua jenis Poklahsar wajib memiliki SKP, prioritas diberikan kepada kelompok pengolahan.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan DKP Kulon Progo, Ghufron Said Priyono, menjelaskan bahwa penyerahan SKP dilakukan berbarengan dengan kegiatan Semarak Sarwo Laris (SLS) di Pasar Ikan Sarwo Laris. SLS merupakan agenda rutin DKP Kulon Progo untuk mempromosikan produk hasil kelautan dan perikanan, sekaligus sebagai wadah pertemuan antara pelaku usaha dan masyarakat.
Kegiatan SLS rutin dilaksanakan minimal satu bulan sekali sejak tahun 2024. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya DKP Kulon Progo untuk mengembangkan sektor perikanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya SKP, diharapkan produk olahan ikan dari Kulon Progo semakin dikenal dan diminati pasar yang lebih luas.
Upaya Peningkatan Kualitas Produk Olahan Ikan
Proses mendapatkan SKP ini cukup ketat, meliputi evaluasi dan pemeriksaan aspek sanitasi, higiene, dan manajemen mutu. Hal ini menunjukkan komitmen DKP Kulon Progo dalam menjamin kualitas dan keamanan produk olahan ikan yang dihasilkan. Dengan adanya sertifikasi ini, diharapkan kualitas produk olahan ikan di Kulon Progo akan semakin meningkat dan memenuhi standar nasional.
Selain itu, DKP Kulon Progo juga secara aktif melakukan pembinaan dan pelatihan kepada Poklahsar untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka dalam mengolah dan memasarkan produk. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Poklahsar mampu bersaing di pasar dan menghasilkan produk yang berkualitas dan aman.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, diharapkan sektor perikanan di Kulon Progo dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah. Sertifikasi keamanan pangan menjadi salah satu langkah penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Penyerahan SKP ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor perikanan. Dengan adanya SKP, diharapkan Poklahsar dapat meningkatkan daya saing produknya dan memperluas akses pasar, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku usaha.
Harapan untuk Masa Depan
Ke depan, DKP Kulon Progo berharap agar seluruh Poklahsar dapat memiliki SKP. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk olahan ikan lokal dan memperluas akses pasar bagi para pelaku usaha. Dengan demikian, sektor perikanan di Kulon Progo dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah.
Selain itu, DKP Kulon Progo juga akan terus melakukan pembinaan dan pelatihan kepada Poklahsar untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan manajemen usaha. Dukungan dan pembinaan yang berkelanjutan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor perikanan di Kulon Progo dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.