DLH Mataram Siapkan Strategi Khusus Kelola Sampah Pawai Ogoh-Ogoh dan Takbiran
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram menyiapkan strategi khusus untuk menangani sampah selama Pawai Ogoh-Ogoh dan Pawai Takbiran yang akan berlangsung hampir bersamaan pada akhir Maret 2025.

Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menjadi tuan rumah dua kegiatan keagamaan besar yang berdekatan, yaitu Pawai Ogoh-Ogoh Tahun Baru Saka 1947 pada 28 Maret 2025 dan Pawai Takbiran 1 Syawal 1446 Hijriah pada 29-30 Maret 2025. Antisipasi dini pengelolaan sampah menjadi fokus utama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram untuk memastikan kebersihan kota tetap terjaga selama dan setelah kedua perhelatan tersebut. Tantangan besar pengelolaan sampah dalam dua event ini telah disiapkan oleh DLH Kota Mataram.
Kepala DLH Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi, menyatakan komitmen penuh untuk mengoptimalkan pelayanan kebersihan. "Penanganan sampah dua kegiatan besar itu memang sedikit berat, tapi kami komitmen mengoptimalkan pelayanan agar Mataram tetap bersih," ujarnya di Mataram, Rabu (19/3).
DLH telah merancang strategi khusus untuk menangani volume sampah yang diperkirakan meningkat signifikan selama kedua acara tersebut. Strategi ini melibatkan penambahan jumlah petugas kebersihan dan kerjasama aktif dengan panitia penyelenggara.
Strategi Penanganan Sampah Pawai Ogoh-Ogoh
Untuk Pawai Ogoh-Ogoh, DLH akan mengerahkan sekitar 50 petugas kebersihan yang akan mengikuti pawai dari belakang. Tugas mereka adalah langsung membersihkan sampah di sepanjang rute pawai. "Istilahnya, petugas kami ini menjadi peserta terakhir pawai Ogoh-Ogoh," jelas H. Nizar Denny Cahyadi. Dengan strategi ini, diharapkan rute pawai akan bersih dari sampah begitu peserta mencapai titik akhir.
Para petugas kebersihan tersebut akan dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk memastikan proses pembersihan berjalan efektif dan efisien. Mereka akan bekerja sama secara terkoordinasi untuk menjangkau seluruh area rute pawai.
Pemilihan strategi ini didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas. Dengan petugas yang langsung membersihkan di belakang peserta pawai, sampah dapat langsung diangkut dan diproses, sehingga tidak menumpuk di sepanjang rute.
Strategi Penanganan Sampah Pawai Takbiran
Berbeda dengan Pawai Ogoh-Ogoh, Pawai Takbiran yang tersebar di enam kecamatan membutuhkan strategi yang lebih komprehensif. DLH akan melibatkan partisipasi aktif panitia dari masing-masing kafilah pawai takbiran. Panitia akan dilibatkan untuk membantu mengumpulkan sampah di sekitar rute pawai.
DLH juga akan menyediakan kantong-kantong sampah kepada setiap kafilah untuk memudahkan pengumpulan sampah. Kerja sama ini diharapkan dapat meringankan beban petugas kebersihan DLH dan memastikan kebersihan lingkungan tetap terjaga.
Meskipun melibatkan partisipasi panitia, DLH tetap akan mengerahkan petugas kebersihan tambahan untuk memastikan proses pembersihan berjalan lancar. Jumlah petugas yang dibutuhkan untuk Pawai Takbiran diperkirakan lebih banyak dibandingkan Pawai Ogoh-Ogoh karena luasnya area yang perlu dibersihkan.
Target penyelesaian pembersihan sampah Pawai Takbiran adalah pukul 03.00 WITA, agar petugas dapat mempersiapkan diri untuk shalat Idul Fitri. Volume sampah yang diperkirakan dihasilkan dari Pawai Takbiran mencapai 3-4 ton.
Dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan strategi yang terencana, diharapkan proses pengelolaan sampah selama kedua kegiatan keagamaan besar ini dapat berjalan lancar dan efektif. DLH berkomitmen untuk menjaga kebersihan Kota Mataram agar tetap nyaman bagi warga dan para pengunjung.