Antisipasi Lonjakan Sampah Lebaran, Pangkalpinang Kerahkan Semua Truk Sampah
Menjelang Lebaran, Kota Pangkalpinang kerahkan seluruh armada truk sampah untuk mengantisipasi lonjakan sampah hingga 50 persen di pasar-pasar tradisional.

Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bersiap menghadapi lonjakan sampah menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat mengerahkan seluruh armada truk sampah untuk mengatasi peningkatan volume sampah yang diperkirakan mencapai 50 persen dibandingkan hari biasa. Hal ini disampaikan langsung oleh Kabid Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas DLH Kota Pangkalpinang, Ester Jubelinda, pada Sabtu, 29 Maret 2024.
Menurut Ester Jubelinda, peningkatan volume sampah ini terutama terkonsentrasi di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Pagi, Pasar Daging, dan Pasar Pembangunan. Pihaknya memprediksi volume sampah akan mencapai 280 ton per hari, meningkat drastis dari rata-rata 130 hingga 150 ton per hari pada hari biasa. Jenis sampah yang mendominasi adalah sampah organik yang mudah membusuk, seperti sisa daging, sayur mayur, dan bahan makanan lainnya.
Antisipasi lonjakan sampah ini dilakukan dengan mengerahkan seluruh 22 unit truk sampah yang dimiliki DLH Kota Pangkalpinang. "Truk ini difokuskan menangani sampah di pasar, karena di akhir puasa ini paling banyak menghasilkan sampah adalah pasar," jelas Ester. Tidak hanya itu, DLH juga menerapkan strategi pengolahan sampah untuk mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sudah over kapasitas. Sampah organik akan dipisahkan dan diolah menjadi kompos.
Antisipasi Lonjakan Sampah di Pasar Tradisional
DLH Kota Pangkalpinang telah menyiapkan strategi khusus untuk mengantisipasi lonjakan sampah di pasar-pasar tradisional menjelang Lebaran. Seluruh armada truk sampah dikerahkan untuk memastikan pengangkutan sampah berjalan lancar dan efisien. Selain itu, pemilahan sampah organik untuk diolah menjadi kompos juga menjadi bagian penting dari strategi ini. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA dan sekaligus memanfaatkan sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat.
"Sampah-sampah basah yang mudah membusuk ini dipisahkan untuk diolah menjadi kompos, sehingga dapat mengurangi kapasitas TPA yang juga sudah over kapasitas," tambah Ester Jubelinda. Dengan demikian, diharapkan TPA tidak akan terlalu cepat penuh dan tetap dapat berfungsi optimal selama dan setelah periode Lebaran.
Lebih lanjut, Ester menjelaskan bahwa kegiatan pengangkutan sampah akan difokuskan di pasar-pasar utama. Hal ini didasarkan pada prediksi peningkatan volume sampah yang signifikan di lokasi tersebut. Dengan strategi ini, diharapkan kebersihan lingkungan tetap terjaga, meskipun volume sampah meningkat drastis.
Gotong Royong dan Lembur Petugas DLH
Tidak hanya mengandalkan armada truk sampah, DLH Kota Pangkalpinang juga melibatkan seluruh sumber daya manusia yang dimilikinya. Sejumlah petugas kebersihan akan melakukan lembur dan gotong royong untuk membersihkan sampah di pasar-pasar menjelang dan selama Lebaran. Kegiatan ini akan dimulai pada Minggu (30/3) hingga Senin (31/3) di Pasar Pembangunan, Pasar Pagi, dan Pasar Daging.
"Lembur ini difokuskan pusat-pusat perbelanjaan menjelang Lebaran Idul Fitri," kata Ester. Sebanyak 195 orang tenaga harian lepas (PHL) dan 12 ASN, termasuk Kepala DLH Pangkalpinang, akan dikerahkan untuk kegiatan ini. Mereka akan bekerja mulai pukul 19.00 WIB hingga selesai untuk memastikan kebersihan lingkungan tetap terjaga.
Kegiatan gotong royong ini merupakan bentuk komitmen DLH Kota Pangkalpinang untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan masyarakat selama periode Lebaran. Dengan mengoptimalkan sumber daya manusia dan armada, diharapkan penanganan sampah dapat berjalan lancar dan mencegah terjadinya penumpukan sampah yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat.
Peningkatan volume sampah menjelang Lebaran memang sudah menjadi hal yang biasa terjadi. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas jual beli dan konsumsi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan Lebaran, termasuk makanan dan minuman. Oleh karena itu, kesiapan DLH Kota Pangkalpinang dalam mengantisipasi lonjakan sampah ini sangatlah penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Dengan strategi yang terencana dan melibatkan seluruh sumber daya yang ada, diharapkan Kota Pangkalpinang dapat melewati periode Lebaran dengan lingkungan yang tetap bersih dan sehat. Pengolahan sampah organik menjadi kompos juga merupakan langkah yang tepat untuk mengurangi beban TPA dan memanfaatkan sampah secara berkelanjutan.