DLH Lampung Tekankan Pengelolaan Sampah Pasar Secara Holistik
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lampung mendorong pengelolaan sampah pasar tradisional secara terintegrasi untuk menjaga kebersihan dan menciptakan pendapatan tambahan.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung menekankan pentingnya pengelolaan sampah di pasar tradisional secara holistik. Hal ini disampaikan Kepala DLH Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati, di Bandarlampung pada Senin, 24 Maret. Pernyataan ini muncul sebagai respons atas permasalahan sampah yang menumpuk di pasar-pasar tradisional dan dampaknya terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Menurut Emilia Kusumawati, pengelolaan sampah tidak hanya berfokus pada tempat pengelolaan akhir (TPA), tetapi harus dimulai dari sumbernya, yaitu pasar tradisional. Sistem pengelolaan yang terintegrasi melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Pasar, DLH, dan para pedagang pasar itu sendiri. Dengan demikian, diharapkan penumpukan sampah dapat dicegah sejak dini.
Langkah awal yang krusial adalah pemilahan sampah di pasar. Emilia menjelaskan bahwa pemilahan sampah organik dan anorganik di pasar akan mempermudah proses pengolahan dan menjaga kebersihan lingkungan pasar. Hal ini juga akan berdampak positif pada kenyamanan para konsumen yang berbelanja di pasar tersebut. "Mengenai pengelolaan sampah memang tidak hanya dilakukan oleh lingkungan hidup, dan semua harus berperan untuk mengelola ini bersama-sama," ujar Emilia Kusumawati.
Pengelolaan Sampah Terintegrasi untuk Pasar Bersih dan Sehat
Emilia Kusumawati menegaskan pentingnya pendekatan holistik dalam pengelolaan sampah pasar. Ia menjelaskan bahwa pengelolaan yang terintegrasi antara Dinas Pasar, DLH, dan para pedagang akan menghasilkan sistem yang lebih efektif dan efisien. Dengan sistem ini, sampah dapat dipilah sebelum dikirim ke TPA, sehingga mengurangi beban TPA dan mempermudah proses pengolahan sampah.
Lebih lanjut, Emilia menyebutkan bahwa sekitar 60 persen sampah di pasar tradisional merupakan sampah organik. Oleh karena itu, pemilahan sampah di tingkat pedagang sangat penting untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. DLH Provinsi Lampung berencana untuk melakukan sosialisasi kepada para pedagang pasar mengenai pengelolaan sampah yang tepat.
Selain meningkatkan kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah yang baik juga berpotensi menghasilkan pendapatan tambahan. Nilai tambah dari pengelolaan sampah dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan para pedagang dan masyarakat sekitar pasar.
Dukungan Pemerintah Pusat Melalui Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (GERNAS MAPAN)
Inisiatif DLH Lampung ini sejalan dengan arahan Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq. Menteri Hanif sebelumnya telah meminta pemerintah daerah (pemda) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan sampah di pasar-pasar tradisional. Hal ini dilakukan melalui Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (GERNAS MAPAN).
GERNAS MAPAN bertujuan untuk meningkatkan kebersihan pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia. Pasar tradisional selama ini seringkali menghadapi masalah kebersihan yang kurang optimal. Program ini diharapkan dapat mendorong perubahan signifikan dalam pengelolaan sampah di pasar-pasar tradisional dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat dan komitmen dari DLH Provinsi Lampung, diharapkan pengelolaan sampah di pasar tradisional di Lampung dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. Pendekatan holistik dan terintegrasi yang diusung oleh DLH Lampung menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan pasar yang bersih, sehat, dan nyaman bagi para pedagang maupun konsumen.
Keberhasilan program ini tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui pemanfaatan nilai tambah dari pengelolaan sampah. Sosialisasi dan pelatihan kepada para pedagang pasar akan menjadi faktor penting dalam keberhasilan implementasi program ini.