DPMPD Kaltim Dorong Desa Wisata Wehea dengan Bibit Buah Unggul
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kaltim serahkan 640 bibit durian dan alpukat untuk pengembangan Desa Wisata Wehea di Kutai Timur, Kalimantan Timur, guna integrasikan wisata buah dengan budaya dan alam.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kaltim memberikan bantuan berupa 640 bibit pohon buah kepada masyarakat adat Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur. Bantuan tersebut ditujukan untuk mendukung pengembangan Desa Wisata Wehea yang terkenal akan adat dan budayanya.
Sebanyak 320 bibit durian unggul dan 320 bibit alpukat unggul diserahkan pada tanggal 29 April 2024. Penyerahan bibit ini merupakan realisasi dari permohonan masyarakat adat Wehea pada tahun sebelumnya. Kepala DPMPD Kaltim, Puguh Harjanto, berharap bantuan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadikan Desa Nehas Liah Bing sebagai desa wisata buah yang terintegrasi dengan wisata budaya dan alam.
Penyerahan bibit dilakukan di halaman Sekretariat Lembaga Adat Nehas Liah Bing, dan disusul dengan penanaman perdana. Puguh Harjanto mengungkapkan harapannya agar cita-cita lembaga adat untuk mewujudkan desa wisata buah dapat terwujud, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pengembangan Desa Wisata Wehea Terintegrasi
Program bantuan bibit buah ini merupakan bagian dari upaya DPMPD Kaltim untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif masyarakat adat Dayak Wehea. Selain bantuan bibit, DPMPD Kaltim juga telah melaksanakan pelatihan budidaya madu kelulut dan pelatihan okulasi bagi kaum muda setempat. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
Bantuan beberapa koloni madu kelulut juga diberikan dalam pelatihan tersebut. Hal ini sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan masyarakat adat Wehea dengan menjaga hutan lindung. Kelulut diharapkan dapat berkembang biak dan menghasilkan madu secara alami di hutan.
Penanaman pohon produktif, seperti durian dan alpukat, juga merupakan upaya pemerintah dalam mengembangkan ketahanan dan kemandirian pangan masyarakat desa. Bibit-bibit unggul ini diharapkan dapat memberikan dampak positif baik secara ekonomi maupun untuk kesehatan lingkungan.
Kolaborasi Antar Instansi untuk Pengembangan Desa
Puguh Harjanto menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi pemerintah dalam mengembangkan potensi masyarakat adat Wehea. DPMPD Kaltim akan terus meningkatkan kerja sama dengan dinas kesehatan, dinas kehutanan, dinas pariwisata, dan pihak-pihak terkait lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan pengembangan potensi masyarakat adat dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan.
Dengan adanya bantuan bibit buah unggul dan pelatihan-pelatihan yang diberikan, diharapkan Desa Wisata Wehea dapat berkembang pesat. Integrasi wisata buah dengan wisata budaya dan alam akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan desa yang sejahtera dan mandiri.
"Harapan kami, bibit buah yang sudah diserahkan dapat membantu pengembangan desa wisata, sehingga ke depan Desa Nehas Liah Bing bukan hanya terkenal dengan adat dan budaya yang masih terpelihara, tapi juga bisa menjadi desa wisata buah," ujar Kepala DPMPD Kaltim Puguh Harjanto.
Keberhasilan program ini akan bergantung pada kerjasama dan komitmen semua pihak, baik pemerintah, masyarakat adat, maupun lembaga terkait. Dengan dukungan dan kerja sama yang baik, Desa Wisata Wehea berpotensi menjadi destinasi wisata yang unik dan berkelanjutan di Kalimantan Timur.