DPR Soroti Masalah Kelistrikan di PLBN NTT: Pelayanan Keimigrasian Terkendala
Anggota DPR RI menyoroti masalah kelistrikan di PLBN NTT yang menghambat pelayanan keimigrasian di perbatasan Indonesia-Timor Leste, termasuk kerusakan infrastruktur jalan.

Pemadaman listrik yang sering terjadi di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi sorotan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Masalah ini, yang berdampak pada pelayanan keimigrasian di perbatasan Indonesia-Timor Leste, terungkap setelah kunjungan kerja ke empat PLBN di NTT pada 27-29 Maret 2024.
Anggota Komisi XIII DPR RI, Umbu Kabunang Rudi Yanto, mengungkapkan bahwa pemadaman listrik kerap menghambat pelayanan di wilayah PLBN. Kunjungan kerja tersebut mencakup PLBN Napan (Kabupaten Kupang), PLBN Mota Ain (Kabupaten Lembata), PLBN Motamasin (Kabupaten Malaka), dan PLBN Wini (Kabupaten Timor Tengah Utara).
Berdasarkan laporan dari Kantor Imigrasi (Kanim) Atambua, masalah kelistrikan selama ini diatasi dengan genset. Namun, penghematan anggaran menyebabkan pemangkasan BBM untuk genset, dari 10.000-15.000 liter menjadi hanya 1.000 liter, yang bahkan telah habis sejak Januari 2024. "Bahkan kuota 1000 liter itu sudah habis dari sejak Januari," ujar Umbu Kabunang.
Infrastruktur PLBN NTT: Listrik dan Jalan
Selain masalah kelistrikan, kunjungan kerja tersebut juga mengungkap pentingnya pengaktifan kembali Pos Lintas Batas (PLB) yang tidak beroperasi untuk memperlancar arus lalu lintas orang dan barang. Kondisi jalan menuju PLBN Motamasin yang rusak parah juga menjadi perhatian serius. Jalan yang rusak tersebut menyulitkan akses bagi petugas dan masyarakat.
Perbaikan infrastruktur jalan menuju PLBN Motamasin menjadi catatan penting yang perlu segera ditindaklanjuti pemerintah. Akses jalan yang memadai sangat krusial untuk menunjang kelancaran pelayanan di perbatasan.
Kendati menghadapi kendala infrastruktur, khususnya kelistrikan, petugas imigrasi di setiap PLBN tetap menunjukkan kinerja optimal. Mereka berupaya maksimal memastikan proses pemeriksaan berjalan lancar, meskipun menghadapi gangguan listrik dan jaringan. "Petugas imigrasi di masing-masing PLBN telah berupaya maksimal memastikan proses pemeriksaan berjalan lancar, meskipun dihadapkan pada kendala teknis seperti gangguan listrik dan jaringan," ungkap Umbu Kabunang.
Apresiasi dan Harapan
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Putu Agus Eka Putra, mengapresiasi kerja keras staf di empat PLBN tersebut. Ia menekankan kesiapan dan profesionalisme petugas dalam menjalankan tugas di tengah berbagai kendala. "Hasil dari reses ini diharapkan dapat mendorong langkah konkret dari pemerintah pusat dalam menyelesaikan berbagai tantangan di perbatasan," ujar Putu Agus.
Kesimpulannya, masalah kelistrikan dan infrastruktur di PLBN NTT memerlukan perhatian serius dari pemerintah pusat. Perbaikan infrastruktur, khususnya jalan menuju PLBN Motamasin dan penyediaan listrik yang andal, sangat penting untuk menunjang pelayanan keimigrasian dan kelancaran arus lalu lintas di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Dedikasi petugas imigrasi di tengah berbagai kendala patut diapresiasi, dan diharapkan pemerintah dapat segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan tersebut.