Edukasi BPOM dan Dinkes Maluku: Buang Sampah Obat dengan Benar dan Cegah AMR
BPOM Ambon dan Dinas Kesehatan Maluku memberikan edukasi di Maluku Tengah tentang bahaya AMR, pembuangan sampah obat yang tepat, dan keamanan pangan, guna mencegah resistensi antimikroba dan stunting.

BPOM dan Dinkes Maluku Kampanyekan Pembuangan Sampah Obat yang Aman
Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku baru-baru ini mengadakan sosialisasi di Negeri Haya, Maluku Tengah. Kegiatan ini fokus pada edukasi Antimicrobial Resistance (AMR), Ayo Buang Sampah Obat (ABSO), dan keamanan pangan. Sasarannya beragam, mulai dari majelis taklim, masyarakat umum, hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT).
Kepala BPOM Ambon, Tamran Ismail, menjelaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjamin keamanan pangan sesuai UU Nomor 18 Tahun 2012 dan PP Nomor 86 Tahun 2019. Ini termasuk mencegah stunting, sebagaimana diatur dalam PP Nomor 72 Tahun 2021. Sosialisasi ini menekankan pentingnya pemahaman masyarakat akan bahaya AMR dan cara membuang obat dengan benar melalui program ABSO.
Bahaya Pembuangan Obat Sembarangan dan Solusi yang Tepat
Salah satu poin penting yang dibahas adalah bahaya membuang obat sembarangan. Praktik ini dapat menyebabkan sisa obat disalahgunakan, mencemari lingkungan, dan memicu AMR. Oleh karena itu, masyarakat diimbau membuang obat rusak atau kadaluarsa di apotek atau sarana farmasi yang menyediakan kotak sampah khusus. Sampah obat tersebut kemudian akan dimusnahkan oleh pihak ketiga menggunakan insinerator.
Mengenal AMR dan Strategi Pencegahannya
Kepala Dinkes Provinsi Maluku, Yan Aslian Noor, menjelaskan bahwa AMR muncul akibat penggunaan antimikroba yang tidak tepat, seperti antibiotik, anti bakteri, dan sebagainya. Untuk mencegahnya, dikenalkan strategi ABC 4T: memahami AMR dan bahayanya, mengetahui bagaimana mikroba menjadi resisten, membeli obat antimikroba hanya dengan resep dokter, menyelesaikan pengobatan hingga tuntas, tidak membuang antimikroba sembarangan, dan melaporkan jika menemukan sarana yang menjual antimikroba tanpa resep.
Keamanan Pangan: Hindari Tiga Jenis Cemaran
Edukasi keamanan pangan juga menjadi fokus utama. BPOM menekankan pentingnya menghindari tiga jenis cemaran: biologi (bakteri dan jamur), kimia (formalin, boraks, atau Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang berlebihan), dan fisik (rambut, kerikil, staples). Cemaran-cemaran ini sangat berbahaya dan dapat mengancam jiwa jika tertelan.
Pencegahan Stunting Melalui Gizi Seimbang
Sosialisasi juga membahas pencegahan stunting, menekankan pentingnya gizi seimbang, termasuk konsumsi protein hewani dan nabati, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Kesimpulan
Kegiatan edukasi gabungan BPOM dan Dinkes Maluku ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembuangan sampah obat yang benar, pencegahan AMR, dan keamanan pangan. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan dapat mengurangi risiko kesehatan masyarakat dan mewujudkan lingkungan yang lebih sehat.