Kalsel Edukasi Penggunaan Obat Aman di Hari Farmasi Dunia 2025
Dinas Kesehatan Kalsel mengadakan edukasi penggunaan obat yang aman dan tepat guna mencegah resistensi antimikroba dalam rangka Hari Farmasi Dunia 2025 di Kabupaten Tapin.

Banjarmasin, 14 Mei 2025 (ANTARA) - Dalam rangka memperingati Hari Farmasi Dunia 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar program edukasi masyarakat tentang penggunaan obat yang aman dan tepat. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan obat yang benar, termasuk antibiotik, untuk mencegah resistensi antimikroba. Edukasi ini akan melibatkan apoteker yang akan memberikan informasi langsung kepada masyarakat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kalsel, Muhammad Muslim, menyampaikan bahwa program "Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat" menjadi fokus utama. Beliau menekankan pentingnya pemahaman masyarakat tentang cara penggunaan obat yang benar, termasuk dosis, indikasi, dan efek sampingnya. "Kami akan memastikan masyarakat memahami informasi penting ini," ujar Muslim setelah rapat koordinasi persiapan Hari Farmasi Dunia 2025 di Banjarmasin.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga mencakup serangkaian kegiatan lain untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Tapin sebagai tuan rumah, menjadi kunci keberhasilan program ini. Tujuan utamanya adalah membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan obat yang bijak dan bertanggung jawab.
Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat
Berbagai kegiatan telah direncanakan untuk memeriahkan Hari Farmasi Dunia di Kalsel. Kepala Seksi Kefarmasian Dinkes Kalsel, Marissa Hafizah Yusaz, menyebutkan beberapa di antaranya, yaitu pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi 250 warga, pemberian tablet tambah darah gratis dan jus jeruk bagi 100 remaja putri untuk mencegah stunting, senam bersama, pembagian sembako, dan pemeriksaan kesehatan kulit. Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk menjangkau berbagai kalangan masyarakat.
Marissa juga menjelaskan bahwa rapat koordinasi telah membahas berbagai aspek persiapan acara, termasuk koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tapin, Dinkes, Dinas Pemuda dan Olahraga, Kimia Farma, Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI), PD Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI), dan mitra lainnya. Tujuannya adalah untuk menyelaraskan visi dan memastikan kesuksesan acara.
"Banyak aspek yang harus disiapkan dan dikoordinasikan bersama Kabupaten Tapin dan seluruh pihak terkait," jelas Marissa. "Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat dan Pengendalian Antimicrobial Resistance dalam rangka World Pharmacist Day ini bertujuan mendisiplinkan masyarakat dalam penggunaan obat." Kerja sama yang erat antar berbagai instansi menjadi kunci keberhasilan program ini.
Selain kegiatan-kegiatan tersebut, edukasi tentang pengendalian antimicrobial resistance juga menjadi bagian penting dari program ini. Pentingnya penggunaan antibiotik yang tepat dan bijak akan terus disosialisasikan kepada masyarakat untuk mencegah resistensi antimikroba yang semakin meningkat.
Partisipasi Aktif Berbagai Pihak
Kesuksesan program ini sangat bergantung pada kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak. Pemerintah Kabupaten Tapin sebagai tuan rumah berperan aktif dalam menyediakan fasilitas dan dukungan logistik. Sementara itu, Dinkes Kalsel, Dinas Pemuda dan Olahraga, Kimia Farma, PD IAI, PD PAFI, GPFI, dan mitra lainnya berkontribusi dalam perencanaan dan pelaksanaan program.
Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberikan dampak yang lebih luas. Partisipasi aktif dari berbagai instansi dan organisasi terkait sangat penting untuk memastikan keberhasilan program edukasi penggunaan obat yang aman dan tepat.
Melalui program ini, diharapkan masyarakat Kalimantan Selatan semakin cerdas dalam menggunakan obat dan memahami pentingnya pencegahan resistensi antimikroba. Edukasi yang komprehensif dan kolaborasi yang kuat menjadi kunci keberhasilan program ini dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya dalam hal penggunaan obat yang aman dan tepat serta pencegahan resistensi antimikroba. Dengan demikian, masyarakat dapat hidup lebih sehat dan produktif.