BPOM Ambon Pastikan Takjil Ramadhan Aman Tanpa Bahan Berbahaya
Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon memastikan takjil Ramadhan di berbagai lokasi penjualan aman dikonsumsi karena bebas dari bahan berbahaya setelah melakukan uji sampel.

Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon telah memastikan keamanan pangan takjil selama bulan Ramadhan 1446 H/2025 M di wilayah Ambon, Maluku. Hasil pengawasan menunjukkan bahwa takjil yang dijual bebas dari bahan berbahaya. Pengawasan intensif ini dilakukan untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya konsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya.
Kepala BPOM Ambon, Tamran Ismail, menjelaskan bahwa intensifikasi pengawasan pangan takjil dilakukan sejak awal Ramadhan menggunakan Mobil Keliling Pelayanan Terpadu Obat dan Makanan Bersama Kader (Mobil Terosa). Tim BPOM melakukan pengawasan di berbagai lokasi, termasuk Pasar Mardika di pagi hari dan sentra penjualan takjil menjelang berbuka puasa di berbagai titik seperti Masjid Al Fatah, Batu Merah, Waihaong, Kebun Cengkeh, Nania, dan Waiheru.
Pengawasan meliputi pengujian sampel makanan dan minuman menggunakan alat pengujian cepat. Total 48 sampel takjil, termasuk kue, gorengan, minuman, dan es, telah diuji untuk mendeteksi empat bahan berbahaya yang dilarang ditambahkan dalam makanan dan minuman. Hasilnya menunjukkan semua sampel aman dikonsumsi, negatif mengandung bahan berbahaya.
Pengawasan Takjil di Pasar dan Sentra Penjualan
Selain di sentra penjualan takjil, BPOM Ambon juga melakukan pengawasan di 10 sarana penjualan di pasar. Dari pemantauan tersebut, dipastikan bahwa semua produk pangan yang dijual telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Tidak ditemukan produk tanpa izin edar atau kemasan rusak. Sebanyak 31 sampel pangan diuji menggunakan alat pengujian cepat dan hasilnya negatif terhadap empat bahan berbahaya, yaitu Rhodamin B, methanyl yellow, boraks, dan formalin.
BPOM Ambon tidak hanya fokus pada pengujian sampel, tetapi juga memberikan edukasi kepada para penjual takjil. Edukasi ini meliputi pentingnya memeriksa kemasan, label, izin edar, dan tanggal kadaluarsa (KLIK) produk, serta mengenali bahan berbahaya yang tidak boleh ditambahkan pada makanan dan minuman. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para penjual dalam menjaga keamanan pangan yang mereka jual.
Melalui edukasi ini, diharapkan para penjual takjil dapat lebih bertanggung jawab dalam menyediakan makanan dan minuman yang aman untuk dikonsumsi masyarakat. BPOM Ambon berkomitmen untuk terus mengawasi dan memastikan keamanan pangan bagi masyarakat Maluku.
Inovasi Mobil Terosa: Layanan Terpadu BPOM Ambon
BPOM Ambon juga memanfaatkan inovasi Mobil Terosa sebagai layanan publik yang mendekatkan diri kepada masyarakat. Mobil Terosa tidak hanya menyediakan layanan pengujian pangan, tetapi juga layanan konsultasi dan informasi obat dan makanan, pengaduan, pemantauan obat dan makanan di sarana distribusi pangan, dan layanan sertifikasi obat dan makanan. Layanan ini telah berjalan hampir satu tahun dan terbukti efektif dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi dan layanan BPOM.
Dengan adanya program ini, masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi dan layanan terkait keamanan obat dan makanan. BPOM Ambon berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dan memastikan keamanan pangan di wilayah Ambon dan sekitarnya. Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam melindungi kesehatan masyarakat dan menjamin keamanan pangan selama bulan Ramadhan dan sepanjang tahun.
Melalui berbagai upaya pengawasan dan edukasi, BPOM Ambon berupaya untuk memastikan bahwa masyarakat dapat menikmati takjil Ramadhan dengan aman dan nyaman tanpa khawatir akan bahaya bahan berbahaya yang terkandung di dalamnya. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen BPOM Ambon dalam menjaga keamanan pangan dan kesehatan masyarakat.